Bank BJB Masih Jadi Andalan Pemprov Jabar

Jumat, 26 April 2019 – 17:18 WIB
Bank BJB masih menjadi BUMD andalan Pemprov Jabar. Sebab, setiap tahunnya, laba perusahaan terus meningkat. Foto: Bank BJB

jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mendorong kinerja BUMD untuk menaikkan kesejahteraan rakyat dengan percepatan pelayanan publik.

Sampai saat ini Bank BJB masih menjadi BUMD andalan Pemprov Jabar. Sebab, setiap tahunnya, laba perusahaan terus meningkat.

BACA JUGA: Cara Top Up OVO dan Go-Pay via BJB Digi

Di balik hal itu, otonomi daerah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui berbagai macam cara.

Salah satunya dengan membentuk BUMD. Pada dasarnya, BUMD mempunyai peran yang strategis.

BACA JUGA: Bank BJB Raih Penghargaan Contact Center Service Excellent Award 2019

Namun, menurut penelitian Badan Pengawasan Keungan dan Pembangunan (BPKP) 2014, sebanyak 1.007 BUMD dengan aset sebesar Rp 340,118 triliun, mencatat laba sebesar Rp 10,372 triliun atau rata-rata rasio laba terhadap aset (ROA) sebesar 3,0 persen.

Rendahnya tingkat ROA, menunjukkan pengelolaan BUMD belum optimal. Baik dari aspek keuangan maupun kinerja.

BACA JUGA: Bank BJB Raih Penghargaan Korporasi Merah Putih Anugerah Indonesia Maju

Dengan kondisi ini, dan ditambah adanya praktik missmanagement yang mengarah pada inefisiensi dan kecurangan, maka BUMD perlu dan penting untuk melakukan pembenahan sehingga terjadi percepatan pelayanan publik.

Di Jawa Barat, terdapat sembilan BUMD nonlembaga keuangan, 37 BUMD lembaga keuangan, dan ada satu badan hukum (Askrida) dengan penyertaan total modal sebesar Rp 6,92 triliun dan akumulasi dividen sebesar Rp 3,043 triliun (2018).

Untuk meningkatkan performa BUMD, Pemprov Jabar kemudian melakukan beberapa tindakan. Antara lain menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) di bidang BUMD sampai kepada Rencana Kerja (Renja). Renja ini ditetapkan bersamaan dengan forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

”Hal lainnya yang coba kami dorong adalah sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak baik itu dengan pemerintah, sesama BUMD, BUMN, maupun pihak swasta lainnya, dalam berbagai forum kegiatan,” kata Kepala Humas dan Protokol Pemda Jawa Barat Hermansyah belum lama ini.

”Sedangkan dalam fungsi pengawasan dan pengendalian, kami bersama dengan BUMD terkait menyusun SOP terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing BUMD. Juga secara aktif dalam periode tertentu melakukan penilaian atas kinerja BUMD terkait,” sambungnya.

Untuk pembiayaan BUMD, kata Hermansyah, Pemprov Jabar melakukan penyertaan modal yang bersumber dari APBD yang sesuai dengan porsi kepemilikan saham/modalnya di BUMD.

Selain itu, Pemda Jawa Barat juga melakukan mediasi/fasilitasi untuk perolehan alternatif pembiayaan bagi BUMD di luar equity, khususnya untuk penugasan.

Jika setelah penilaian ditemukan hasil yang tidak memuaskan, dimungkinan untuk dilakukan peleburan/penggabungan BUMD.

Menurut dia, keterlibatan BUMD di Jawa Barat secara umum bernilai positif, sebagai salah satu sumber PAD dan menjadi aktor dalam pembangunan di Jawa Barat di berbagai sektor.

Antara lain: aksesibilitas (infrastruktur jalan tol), energi, telekomunikasi, dan lain-lain. Kemudian, sebagai sumber PAD dan aktor pembangunan, BUMD milik Pemda Jawa Barat melakukan optimalisasi terhadap aset pemerintah daerah, terutama dalam bidang properti seperti hotel, mal, dan pertokoan.

Ada pula, pengembangan dan perkuatan pelaku UMKM melalui pemberian kredit oleh BPR, Bank BJB, serta penjaminan. Juga, penggalangan dana CSR disinergikan dengan program pembangunan daerah.

”Melalui kegiatan usahanya di atas, telah diciptakan perluasan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat di Jawa Barat dengan jumlah yang besar,” ucap Hermansyah.

Hermansyah menjelaskan, perlu diakui bahwa sampai saat ini, Bank BJB masih menjadi BUMD andalan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Setiap tahunnya, laba perusahaan tersebut terus meningkat.

”Dan kami pun selaku pemegang saham mayoritas menginginkan perbaikan terus-menerus dilakukan oleh Bank Bjb. Ada beberapa rencana ataupun program yang kami dorong,” kata dia.

Di sini, fintech tidak saja sebagai alternatif namun juga sebagai platform. Bank BJB pun diarahkan sebagai pendorong utama perekonomian Jawa Barat melalui pendanaan kepada infrastruktur, dan lain-lain.

”Melalui pemanfaatan teknologi yang unggul, diharapkan dapat lebih men­do­rong pertumbuhan ekonomi dalam segala bidang; dan diarahkan sebagai pendamping bisnis,” tandas Hermansyah. (adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Layani Pelanggan, Bank BJB Raih Banyak Penghargaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bank BJB  

Terpopuler