Bank BJB Raih Laba Rp 2,1 Triliun di 2023

Selasa, 05 Maret 2024 – 14:38 WIB
Ilustrasi. Logo Bank BJB. (ANTARA /Widodo S Jusuf)

jpnn.com - JAKARTA - Bank BJB (Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) mencatatkan kinerja keuangan yang solid dan tumbuh di sepanjang 2023. Bank BJB mencatatkan laba Rp 2,1 triliun pada 2023, dan pertumbuhan kredit 7,5 persen year on year (yoy) pada Kuartal IV-2023.

"Rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) mampu dijaga rendah di level 1,35 persen dengan loan coverage pada level 113,5 persen dengan rasio CAR pada level 20,1 persen dan tier-one rasio pada level 15,3 persen," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Jakarta, Selasa (5/3).

BACA JUGA: Bank bjb Bersama Petani Mitra Binaan di Jateng Gelar Panen Raya Edamame   

Dengan catatan kinerja tersebut, efisiensi dalam kegiatan operasional didorong bersamaan juga dengan potensi-potensi fee based income yang terus dioptimalkan, sehingga menutup 2023 tercatat laba Rp 2,1 triliun dan laba setelah pajak sebesar Rp 1,7 trilliun.

Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal per Desember sebesar 87,5 persen.

BACA JUGA: Perkuat Kerja Sama, bank bjb Gelar Gathering dengan PWI Pusat  dan Pemred Media Massa

Total DPK sampai dengan Desember tercatat Rp 136,6 trilliun, menjaga dampak kenaikan suku bunga melalui rebalancing aset dan liabilitas yang sensitif dengan memastikan kondisi likuiditas terjaga dengan baik.

Sementara, mengacu pada rasio keuangan, biaya dana per Desember cenderung flat yang mana Cost of Fund berada pada level 4,3 persen.

BACA JUGA: Bank BJB dan PT Pos Indonesia Perpanjang Kerja Sama Membangun Negeri

"Dengan kembali dipertahankannya BI-Rate menjadi 6 persen, kami harus melakukan manajemen aset dan likuiditas yang lebih optimal, menyikapi kondisi higher for longer," ujarnya.

Consumer loan dengan yield 12,2 persen mampu tumbuh 6,3 persen yoy.

Yuddy optimistis, consumer loan sebagai captive market masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik, dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Tenaga PPPK di Jawa Barat dan Banten bertambah 18.157 individu sepanjang Semester II-2023, demikian juga dengan tenaga PPPK yang menjadi debitur Bank BJB, mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6 persen yoy pada triwulan kedua, menjadi 6,3 persen yoy pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin di atas untuk pinjaman (loan) baru yang dibukukan.

Selanjutnya untuk KUB Bank BJB, capital allocation untuk tiga BPD yang belum dilakukan injeksi modal kurang lebih Rp 250 miliar sampai dengan Rp 500 miliar, tergantung hasil kajian dan valuasinya.

Pada 2023, Bank BJB juga melakukan pengembangan usaha secara grup melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB).

Bergabungnya Bank Bengkulu dalam KUB bersama Bank BJB syariah, menandai langkah penting, dengan Bank BJB menjadi BPD pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proses KUB, menjadi benchmark bagi proses KUB seluruh BPD.

Selain Bank Bengkulu, Bank BJB juga telah menjalin komitmen KUB dengan Bank Jambi, Bank Maluku Malut dan Bank Sultra.

"Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kinerja bisnis kami sambil memperhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan dan tanggung jawab sosial," ujar Yuddy. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler