jpnn.com, JAKARTA - Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kinerja positif di pertengahan 2022.
Dari laporan keuangan audit periode Juni 2022, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 30,64 persen atau Rp 386,47 menjadi Rp 504,90 miliar.
BACA JUGA: Good News, Bank DKI Terima Sertifikat Keamanan Informasi Nasabah ISO 27001
Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy mengatakan indikator kinerja keuangan Bank DKI mencatatkan pertumbuhan yang baik.
Salah satunya adalah total aset yang tumbuh sebesar 28,99 persen, dari Rp 56,73 triliun pada kuartal II 2021 menjadi Rp 73,17 triliun pada kuartal II 2022.
BACA JUGA: Top, Bank DKI Meraih 3 Penghargaan SekaligusÂ
"Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 20,15 persen pada kuartal II 2022 menjadi Rp 43,64 triliun dibanding kuartal II 2021 sebesar Rp 36,32 triliun," ucapnya melalui keterangan resmi, Jumat (2/9).
Pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen, mulai dari mikro yang memiliki persentase pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77 persen pada kuartal II 2022.
BACA JUGA: Bank DKI Luncurkan Program Tabungan Pelajar, Simpanan Capai Rp 93 Miliar
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio NPL 2,26 persen pada kuartal II 2022.
Selain kredit, Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 35,12 persen dari semula sebesar Rp 44,95 triliun pada kuartal II 2021 menjadi sebesar Rp 60,73 triliun pada kuartal II 2022.
“Pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan dana giro sebesar 30,70 persen dari semula Rp 11,07 triliun pada kuartal II 2021 menjadi sebesar Rp 14,47 triliun pada kuartal II 2022,” jelas Fidri.
Senada dengan Fidri, Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto menyebutkan pertumbuhan laba pada kuartal II 2022 sebesar 30,64 persen yang ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,68 persen.
"Efisiensi beban bunga menjadi faktor utama yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan laba Bank DKI melalui penjagaan tingkat cost of fund pada level terbilang rendah,” tuturnya.
Selanjutnya, pencapaian pre-provisioning operating profit (PPOP) pada kuartal II 2022 tercatat sebesar Rp 797,24 miliar atau meningkat 26,97 persen dibandingkan kuartal II 2021 sebesar Rp 627,91 miliar.
“Berbagai pencapaian kinerja yang dilakukan telah mampu mendorong peningkatan rasio rentabilitas Bank DKI pada kuartal II Tahun 2022,” tambah Romy. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi