jpnn.com - jpnn.com - Indonesia mendapatkan dana hibah dari Bank Dunia dalam jumlah yang besar.
Tak tanggung-tanggung, Bank Dunia telah menyetujui hibah USD 55,25 juta atau sekitar Rp 733,3 miliar.
BACA JUGA: Kontrak LRT Jabodebek Ditandatangani
Dana hibah tersebut untuk mendukung proyek pengembangan hulu energi panas bumi di Indonesia.
Dana tersebut digunakan untuk memfasilitasi investasi pembangkit listrik tenaga geotermal.
BACA JUGA: AirAsia X Siap Buka Rute ke Hawaii
Kepala Perwakilan World Bank di Indonesia Rodrigo Chavez memaparkan, hibah tersebut memiliki dua komponen dengan tujuan yang berbeda.
Komponen pertama adalah clean technology fund (CTF) yang berkontribusi USD 49 juta untuk mendukung pengembangan infrastruktur serta pengeboran eksplorasi.
BACA JUGA: Kembangkan Pertanian, 3 Bank BUMN Dapat Kredit Khusus
Sementara itu, komponen kedua adalah global environment facility (GEF) dengan kontribusi USD 6,25 juta.
Tambahan pendanaan untuk komponen kedua berasal dari Kemenkeu dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Jumlah pendanaan GEF akan setara dengan CTF.
”Tujuannya, mendukung bantuan teknis yang berfungsi meningkatkan kapasitas tentang eksplorasi tenaga panas bumi, termasuk pelaksanaan kebijakan perlindungan,” paparnya, Jumat (10/2).
Di sisi lain, Senior Energy Specialist World Bank Peter Johansen menambahkan, proyek pengembangan hulu tenaga panas bumi tersebut mendukung upaya Indonesia untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Pada 2025, porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer ditargetkan menjadi 23 persen.
”Proyek tersebut memberikan penekanan khusus untuk kawasan timur Indonesia yang memiliki persentase keluarga tanpa listrik modern dan andal yang jauh lebih tinggi,” tambahnya. (ken/c16/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Berimbang, Harga Jagung Stabil
Redaktur & Reporter : Ragil