jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat.
Rupiah ditutup menguat 27 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp 14.328 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.355 per USD.
BACA JUGA: Kembali Loyo, Kurs Rupiah Senin Melemah 25 Poin
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan terjadi dipengaruhi faktor internal, yakni ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia.
"Penguatan rupiah hari ini seiring turunnya USD karena komentar dari pejabat The Federal Reserve meredakan kekhawatiran investor tentang inflasi yang tak terkendali," kata di Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Melemah Tipis Senin Pagi, Bagaimana Nasib Rupiah Nanti Sore?
Menurutnya indeks USD berada di level 89,613, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 89,844.
Ibrahim menyebut USD tertekan aksi jual investor di tengah menurunnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.
BACA JUGA: Usai Kesulitan Naik, Penguatan Rupiah Selasa Pagi Cukup Mengesankan
"Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,591 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,608 persen," bebernya.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2021 yang memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
Bank sentral menyatakan, keputusan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, serta upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Serta percepatan upaya pemulihan ekonomi," ungkap Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 14.325 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.320 per USD hingga Rp 14.342 per USD.
"Sedangkan untuk perdagangan besok (kamis), mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.300 - Rp 14.360 per USD," kata Ibrahim. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia