Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan

Sabtu, 28 September 2024 – 22:34 WIB
Bank Mandiri melaksanakan program Mandiri Lingkar Hijau untuk mengolah limbah kopi menjadi cuan. Foto: Dokumentasi Bank Mandiri

jpnn.com, JAKARTA - Bank Mandiri melaksanakan program Mandiri Lingkar Hijau untuk mengolah limbah kopi menjadi produk yang bernilai ekonomi.

Selain mengentaskan masalah limbah, program ini juga diarahkan untuk memberdayakan masyarakat lokal.

BACA JUGA: Mantap! Aset Bank Mandiri Tumbuh Sejak 2020, jadi Sebegini

Kegiatan Mandiri Lingkar Hijau bekerja sama dengan Bell Living Lab.

Perusahaan pengolah limbah cangkang biji kopi asal Bandung, Jawa Barat ini merupakan best of the best di Wirausaha Muda Mandiri 2023.

BACA JUGA: Tiket Pre-Sale Maroon 5 Jakarta Dijual Hari Ini, Eksklusif di Livin’ Sukha Bank Mandiri

Bank Mandiri dan Bell Living Lab akan melakukan pengumpulan limbah, riset, pengolahan, pelatihan, hingga pemasaran produk.

Rangkaian kegiatan ini akan berjalan sampai September 2025, dengan target mampu mengoleksi hingga 2,5 ton ampas kopi setiap bulannya dan 2 ton per musim untuk pengolahan kulit kopi.

BACA JUGA: Lewat Program 1MPACT, Bank Mandiri Dukung Perempuan Indonesia Jadi Penggerak Ekonomi

Terlebih data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, dengan produksi sebesar 774.960 ton di 2022.

Adapun limbah kopi sendiri memiliki kandungan karbon sebesar 54,5 persen yang dapat berkontribusi pada peningkatan pelepasan CO2 dan Metana ke bumi.

Hal ini dapat dicegah dengan melakukan pengelolaan limbah dan pemanfaatan hasil sisa dari produksi kopi.

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan seluruh kegiatan Mandiri Lingkar Hijau akan merangkul kelompok tani, kedai-kedai kopi, hingga pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dalam kegiatan ini, limbah kopi yang berasal dari coffee shop dan kelompok tani kopi dikumpulkan.

Kemudian akan diproses menjadi beberapa jenis material yaitu M-Tex Coffee Leather, Kalpa Panels dan Coffe Board.

Limbah yang telah dikonversi menjadi produk akhir, seperti fesyen, berupa sepatu, lanyard, dompet, dan furniture berupa kursi serta meja.

Produk-produk tersebut lalu dipasarkan melalui display di coffee shop juga dipamerkan pada berbagai kegiatan expo Lainnya.

“Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kelompok Tani Pasir Jirak Kahuripan II, lebih dari 35 kedai kopi yang tersebar di Bandung, serta murid-murid SMK 14 Bandung,” ujarnya melalui keterangan tertulis diterima Sabtu (28/9).

Kebermanfaatan produk olahan limbah kopi ini,dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta pengetahuan petani kopi tentang potensi yang bisa dikembangkan dari limbah kopi, di luar dari pemanfaatan bijinya, seperti bahan alternatif kulit di industri fesyen.

Menurut Ali, pengolahan limbah kopi Indonesia harus dikembangkan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Terlebih, Indonesia notabene produsen kopi terbesar kelima di dunia, memproduksi 756,1 ribu ton biji kopi pada 2023.

“Limbah kopi diketahui memiliki kandungan karbon sebesar 54,5 persen, sehingga berpotensi melepas lebih banyak karbon dioksida dan metana ke permukaan bumi. Pengelolaan dan pengolahan limbah dari produksi kopi mampu mengurangi potensi emisi,“ kata Ali.

Selain itu, pengembangan produk dari limbah kopi berpeluang memberikan dampak ekonomi positif yang berkelanjutan.

Pertama, penyerapan limbah kopi yang dilakukan dapat memberikan pendapatan tambahan pada petani kopi.

Terdapat potensi peningkatan pendapatan dari proses pengolahan ini hingga 5-10 persen, di mana pembelian limbah kulit kopi dibanderol seharga Rp10 ribu per kilogram (kg).

Sementara itu, upah jasa pengupasan dengan menggunakan pulping machine dihargai sebesar Rp 1.000 per kg pengolahan.

“Selanjutnya, pelatihan pengolahan limbah memberikan keterampilan baru kepada siswa SMK, pemilik kedai kopi dan para petani kopi. Alhasil dapat membuka lapangan pekerjaan, terlebih lagi pekerjaan hijau atau green jobs,” ucap Ali.

Program Mandiri Lingkar Hijau ini adalah bagian dari kampanye Mandiri Looping For Life, sebuah kampanye besar bank Mandiri dalam hal mengurangi sekaligus menambah manfaat dari limbah, baik itu limbah organik dan anorganik.

Mandiri Looping For Life sudah dimulai sejak awal tahun ini, dimulai dari inisiatif pembuatan seragam bahan kain daur ulang untuk Bank Mandiri cabang Singapura, serta topi dari kain daur ulang untuk pemenang Mandiri Jogja Marathon 2024, dan program-program besar lain ke depannya.

Kegiatan Mandiri Mandiri Looping For Life adalah upaya mewujudkan visi Bank Mandiri sebagai “Indonesia’s Sustainability Champion.”

Inisiatif daur ulang ini sejalan dengan kerangka ESG yang ditetapkan oleh Bank Mandiri, terutama pilar Sustainability Beyond Banking yang mencakupi pencapaian Sustainable Development Goals dan pembentukan ekosistem bisnis berkelanjutan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler