Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Dorong Ekonomi Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan

Kamis, 14 November 2024 – 17:16 WIB
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kanan) saat menyampaikan paparan pada acara Conference of the Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan pada sesi bertajuk 'CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing' di Paviliun Indonesia. Foto: Dokumentasi Bank Mandiri

jpnn.com, BAKU - Bank Mandiri sebagai agen perubahan menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda perubahan iklim global melalui inovasi di sektor finansial, khususnya pembiayaan berkelanjutan.

Sebab, Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi emisi karbon dunia.

BACA JUGA: Gandeng Fiesta, Bank Mandiri Taspen Luncurkan Program Usaha Toko Frozen Mantap

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan posisi Indonesia dalam menjaga keseimbangan karbon sangat krusial.

Darmawan menyampaikan hal tersebut dalam acara Conference of the Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan pada sesi bertajuk 'CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing' di Paviliun Indonesia.

BACA JUGA: Bank Mandiri Memperkenalkan Livin’ Around the World Kepada Diaspora Indonesia di AS

Menurutnya, peran untuk mencapai visi tersebut dapat dimaksimalkan melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dan penerapan strategi pembiayaan yang inovatif.

"Bank Mandiri berkomitmen untuk memimpin dalam inovasi pembiayaan berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan sumber daya alam Indonesia sebagai aset strategis dalam upaya global menjaga stabilitas iklim," ungkap Darmawan di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11).

BACA JUGA: Tingkatkan Kenyamanan Bertransaksi, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi

Lebih lanjut Darmawan mengatakan merujuk data Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations, Indonesia memiliki tiga faktor penting terkait posisi tersebut.

Antara lain memiliki lahan gambut terluas di dunia, menjadi negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak, hingga memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia.

“Indonesia bisa memimpin agenda perubahan iklim bila memanfaatkan potensi Nature Based Solution (NBS),” ujar Darmawan.

Darmawan dalam paparannya menilai pentingnya pembenahan pada tiga aspek utama untuk membentuk ekosistem berkelanjutan di Indonesia, di antaranya keterbatasan pengetahuan terkait praktik bisnis berkelanjutan, akses terhadap teknologi yang belum merata di seluruh industri, dan kesenjangan pembiayaan untuk memperbesar skala proyek berkelanjutan.

Di sisi lain, Bank Mandiri juga memiliki dua fokus utama dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan ini.

Pertama, menjalankan peran sebagai ESG Advisor bagi nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Kedua, memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek berbasis iklim.

“Mimpi besar kami adalah turut menjadikan nasabah sebagai Sustainability Champion, melalui praktik bisnis yang impact-driven, memperoleh competitive advantage dalam aspek keberlanjutan, mengadopsi global best practice, dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim, dengan tujuan untuk mendukung tujuan NZE Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat”, ujar Darmawan.

Bank Mandiri telah merealisasikan pembiayaan berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi di berbagai sektor prioritas dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC).

Pada September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp285 triliun atau tumbuh sebesar 12,8 persen secara tahunan.

Pertumbuhan ini dikontribusikan portofolio sosial sebesar Rp 143 triliun atau tumbuh sebesar 9,4 persen, dan portofolio hijau sebesar Rp 142 triliun atau tumbuh sebesar 16,4 persen.
Hal ini menjadikan Bank Mandiri sebagai Green Financing market leader dengan pangsa pasar di atas 35 persen.

Darmawan mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bekerja bersama pihaknya sebagai your preferred financial partner.

"Dengan demikian, kita dapat memperbesar dampak positif, mempercepat penurunan emisi, dan mendukung masa depan yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan lingkungan. Hal ini menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam Global Carbon Balance,” pungkas Darmawan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler