jpnn.com, JAKARTA - Bank Sampah Budi Luhur berhasil menyabet gelar Bank Sampah Binaan Terbaik se-Indonesia dalam acara penganugrahan Bank Sampah binaan Pegadaian bersama Forum Sahabat Emas Peduli Indonesia (Forsepsi), Rabu (8/11) malam.
Bank Sampah Budi Luhur sendiri menerima mobil truck dari PT Pegadaian sebagai bank sampah terbaik yang berhasil menciptakan dampak besar di lingkungannya.
BACA JUGA: Ribuan Mahasiswa Ikuti Ordik Universitas Budi Luhur, Ada Program Bela Negara
Founder Bank Sampah Budi Luhur, Umi Tutik Asmawi mengatakan Bank Sampah UBL membantu masyarakat dalam edukasi pengelolaan sampah dan mendukung terciptanya green environmental di Indonesia.
“Bank Sampah Universitas Budi Luhur konsisten dalam kegiatan sosialisasi ke masyarakat dan banyak program inovasi lingkungan yang membuat pihak kementerian dan masyarakat untuk bergerak pilah sampah dari rumah sudah dua tahun,” kata Umi dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Senin (20/11).
BACA JUGA: Universitas Budi Luhur Ikut Pameran Teknologi Tepat Guna Nusantara
Dia berharap ke depannya Bank Sampah UBL memberikan kontribusi ke masyarakat dan mengubah sampah menjadi bernilai ekonomi serta berkolaborasi dengan semua pihak.
“Harapannya semoga kanu semakin amanah menjalankan program-program kolaborasi PT Pegadaian dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk masyarakat dan lingkungan lebih baik lagi kedepanya,” lanjutnya.
Bank Sampah Budi Luhur berhasil meraih 3 kategori juara lomba Memilah Sampah Menabung Emas Tahun 2021, yaitu juara 1 untuk kategori akumulasi sampah terbanyak, juara 1 untuk kategori akumulasi saldo tabungan emas tertinggi dan juara 3 untuk kategori akumulasi jumlah partisipan terbanyak.
Atas ketiga juara tersebut Bank Sampah Budi Luhur dinobatkan juara umum dan mendapatkan 1 unit mobil box dari PT Pegadaian.
Universitas Budi Luhur juga meraih penghargaan dalam acara World Clean Up Day 2021 berhasil memecahkan rekor gerakan pilah sampah dari rumah dan peserta terbanyak se-Indonesia.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra