BOGOR - Pertemuan antara anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) dengan Ketua DPD berakhir berlangsung tiga jam. Namun, sekira pukul 17.00 WIB, satu persatu mobil milik petinggi partai Demokrat mulai meninggalkan kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Para petinggi partai berlambang Mercy itu tidak bersedia memberikan keterangan mengenai isi rapat. Hanya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Amir Syamsudin yang bersedia bicara kepada awak media.
Amir menjelaskan, rapat Sabtu (2/3) membahas konsolidasi partai pasca mundurnya Ketua Umum Anas Urbaningrum. Majelis Tinggi, lanjut Amir, ingin mendengarkan masukan dari DPD mengenai solusi-solusi masalah yang dihadapi Demokrat saat ini.
"Alhamdulillah, kesimpulannya saya kira ada pemahaman bersama untuk menomorsatukan keberhasilan kita dalam menjalankan kesatuan. Ada kebulatan untuk sepakat lakukan upaya maksimal," kata Amir kepada wartawan, Sabtu (2/3).
Amir enggan menjawab soal kabar penunjukan pelaksana tugas (Plt) ketua umum (ketum) pengganti Anas dalam rapat. Berkali-kali pertanyaan awak media mengenai hal ini diacuhkan oleh Menteri Hukum dan HAM tersebut.
Setelah didesak, Amir akhirnya mau juga bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat untuk memilih ketua umum baru. Menurutnya, KLB bukanlah prioritas partainya saat ini.
"Begini-begini ya, tenang-tenang. Tidak usah Anda bertanya KLB. Kalau soal ini itu nanti gampanglah, sepanjang kritierianya disepakati pemimpin apa yang diharapkan ke depan," ujar mantan Sekretaris Dewan Kehormatan tersebut. (dil/jpnn)
Para petinggi partai berlambang Mercy itu tidak bersedia memberikan keterangan mengenai isi rapat. Hanya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Amir Syamsudin yang bersedia bicara kepada awak media.
Amir menjelaskan, rapat Sabtu (2/3) membahas konsolidasi partai pasca mundurnya Ketua Umum Anas Urbaningrum. Majelis Tinggi, lanjut Amir, ingin mendengarkan masukan dari DPD mengenai solusi-solusi masalah yang dihadapi Demokrat saat ini.
"Alhamdulillah, kesimpulannya saya kira ada pemahaman bersama untuk menomorsatukan keberhasilan kita dalam menjalankan kesatuan. Ada kebulatan untuk sepakat lakukan upaya maksimal," kata Amir kepada wartawan, Sabtu (2/3).
Amir enggan menjawab soal kabar penunjukan pelaksana tugas (Plt) ketua umum (ketum) pengganti Anas dalam rapat. Berkali-kali pertanyaan awak media mengenai hal ini diacuhkan oleh Menteri Hukum dan HAM tersebut.
Setelah didesak, Amir akhirnya mau juga bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat untuk memilih ketua umum baru. Menurutnya, KLB bukanlah prioritas partainya saat ini.
"Begini-begini ya, tenang-tenang. Tidak usah Anda bertanya KLB. Kalau soal ini itu nanti gampanglah, sepanjang kritierianya disepakati pemimpin apa yang diharapkan ke depan," ujar mantan Sekretaris Dewan Kehormatan tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan Kunker ke Tiga Negara
Redaktur : Tim Redaksi