Bantah Dharma, Ridwan Kamil yang Sebut Jabar Bukan Provinsi Termiskin

Senin, 28 Oktober 2024 – 17:37 WIB
Cagub-Cawagub nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono saat debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang digelar di Beach City International, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10). Foto: dokumentasi Tim RIDO

jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil membantah klaim dari Cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun yang menyebutkan bahwa pasca pandemi Covid-19 Jawa Barat menjadi provinsi termiskin di Jawa.

RK menyebutkan bahwa dia berhasil menekan angka kemiskinan di Jawa Barat selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

BACA JUGA: Ridwan Kamil: Survei Bukan Penentu Takdir!

Mulanya, Dharma bertanya tanggapan Ridwan Kamil mengenai kondisi Jawa Barat yang dianggap sebagai daerah miskin pasca pandemi Covid-19.

Hal itu diutarakan Dharma saat sesi tanya antarpaslon dalam debat kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang digelar di Beach City International, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10).

BACA JUGA: Poltracking: Ridwan Kamil-Suswono Berpeluang Menang 1 Putaran

"Saya kira, data yang disampaikan Pak Dharma mungkin keliru. Silakan dibaca lagi. Provinsi termiskin di Pulau Jawa itu bukan Jawa Barat, tapi provinsi lain di Pulau Jawa," ucap RK.

RK bilang bahwa saat dia memulai jabatan sebagai Gubernur di Jawa Barat, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal mencapai 1.100.

BACA JUGA: Elektabilitas di LSI Urutan 2, Ridwan Kamil Minta Lihat Survei yang Lain

“Dalam 5 tahun kami bekerja dengan pemerataan ekonomi, ekonomi digital desa, program-program pemberdayaan pesantren-pesantren di desa, hasilnya dari 1.100 desa tertinggal sangat tertinggal, di akhir jabatan kami jumlahnya menjadi 0," jelasnya.

Dia mengeklaim Jawa Barat berhasil menekan ke angka terendah desa termiskin dan sangat tertinggal.

Sehingga, dia sukses mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kementerian Desa karena inovasi-inovasi pengentasan kemiskinan yang dijalankan.

“Kedua, kami juga mendapatkan penghargaan dari UNDP sebagai provinsi terbaik dalam penanganan Covid-19 di Asia Pasifik," jelasnya.

Sebagai informasi, KPUD Jakarta menyelenggarakan debat kedua dengan tema ekonomi dan kesejahteraan sosial. Tema itu dibagi lagi dalam beberapa sub tema seperti infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.

Adapun subtema yang akan didalami oleh panelis adalah Infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar yang prima - Hunian & Transportasi. Pendidikan dan kesehatan - Sekolah Gratis. Penanganan ketimpangan sosial - Dana RW. Pembangunan ekonomi digital dan UMKM - Pelatihan Siap Kerja & Kredit. Pariwisata dan ekonomi kreatif , dan Inflasi Bahan pokok - Sembako Murah

Debat kedua ini diuji oleh tujuh panelis, yakni Dr.dr.Taufiq F Pasiak, M.Kes., M.Pd.I., MH. Dr. Tauhid Ahmad, Timboel Siregar, SSi, SH, MM. Dimas Oky Nugroho, S.IP, M.Phil., Ph.D. Prof. Dr. Arif Satria, S.P, M.Si. Felicia Putri Tjiasaka, B.Sc, CFA, dan Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si. (mcr4/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler