JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang melanda Ibukota. Dia juga mengingatkan agar gerakan sosial untuk membantu korban banjir tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan golongan.
"Banjir ini musibah, saya harap masyarakat untuk sabar dan tawakkal. Pemerintah harus segera menanganani musibah ini dengan cepat dan tepat, jangan ribut saling menyalahkan," ungkap Kiai Said di Jakarta, Jumat (18/1).
Kiai Said juga meminta agar gerakan sosial untuk menolong korban banjir tidak disertai dengan kepentingan politis. "Semua pihak harus bersatu untuk menangani banjir di Jakarta, termasuk menyelamatkan korban. Tapi hendaknya jangan membawa-bawa bendera golongan, entah itu partai politik, organisasi, atau kelompok lain," kata Kiai Said.
Mengusung kepentingan golongan dalam gerakan sosial, lanjut Kiai Said, dikhawatirkan akan semakin menambah derita korban bencana alam. Bahkan tujuan yang baik itu jika diwarnai niat-niat yang tidak baik, justru akan merusak ibadah.
Di internal Nahdlatul Ulama, Kiai Said telah memerintahkan seluruh Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom untuk terlibat aktif dalam penanganan banjir tersebut.
"Pagar Nusa lapor ke saya sudah mendirikan satu posko dan siap menerjunkan lima ratus pendekar sebagai relawan. Itu bagus. Tadi saya berpesan tujuan mulia itu jangan sampai diembel-embeli niat yang tidak baik," tandas Kiai Said.
Sekretaris Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen, membenarkan apa yang disampaikan Kiai Said. Satu posko utama sudah didirikan di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Menyusul kami akan mendirikan tiga sampai lima posko lain di tempat terpisah. Saat ini tim kami sedang bergerak untuk memetakan masalah di titik-titik lokasi banjir," ujar Nabil.
Untuk 500 pendekar yang diterjunkan difokuskan untuk membantu proses evakuasi korban dan penanganan pascabencana. Mereka sudah terlatih untuk membantu penanganan bencana serta siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk membantu penanganan banjir.(Fat/jpnn)
"Banjir ini musibah, saya harap masyarakat untuk sabar dan tawakkal. Pemerintah harus segera menanganani musibah ini dengan cepat dan tepat, jangan ribut saling menyalahkan," ungkap Kiai Said di Jakarta, Jumat (18/1).
Kiai Said juga meminta agar gerakan sosial untuk menolong korban banjir tidak disertai dengan kepentingan politis. "Semua pihak harus bersatu untuk menangani banjir di Jakarta, termasuk menyelamatkan korban. Tapi hendaknya jangan membawa-bawa bendera golongan, entah itu partai politik, organisasi, atau kelompok lain," kata Kiai Said.
Mengusung kepentingan golongan dalam gerakan sosial, lanjut Kiai Said, dikhawatirkan akan semakin menambah derita korban bencana alam. Bahkan tujuan yang baik itu jika diwarnai niat-niat yang tidak baik, justru akan merusak ibadah.
Di internal Nahdlatul Ulama, Kiai Said telah memerintahkan seluruh Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom untuk terlibat aktif dalam penanganan banjir tersebut.
"Pagar Nusa lapor ke saya sudah mendirikan satu posko dan siap menerjunkan lima ratus pendekar sebagai relawan. Itu bagus. Tadi saya berpesan tujuan mulia itu jangan sampai diembel-embeli niat yang tidak baik," tandas Kiai Said.
Sekretaris Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen, membenarkan apa yang disampaikan Kiai Said. Satu posko utama sudah didirikan di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Menyusul kami akan mendirikan tiga sampai lima posko lain di tempat terpisah. Saat ini tim kami sedang bergerak untuk memetakan masalah di titik-titik lokasi banjir," ujar Nabil.
Untuk 500 pendekar yang diterjunkan difokuskan untuk membantu proses evakuasi korban dan penanganan pascabencana. Mereka sudah terlatih untuk membantu penanganan bencana serta siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk membantu penanganan banjir.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Bentuk Badan Khusus Tangani Banjir
Redaktur : Tim Redaksi