TANGERANG - Wakil Ketua Komisi I DPRD Banten Taufiqurokhman terjun langsung memantau banjir yang terjadi di Kabupaten Pandegalang dan Kabupaten Lebak. Namun, kehadiran kader Partai Demokrat ini tidak hanya melihat warga yang menjadi korban banjir, tapi juga turut meringankan beban masyarakat.
Taufiqurokhman yang juga ketua biro DPP Partai Demokrat ini tidak sendirian membantu korban. Ia juga mengajak pengusaha agar ikut serta. Selain makanan, ia juga menyerahkan bantuan berupa sandang yang disebar di tiga kecamatan di Pandeglang. Masing-masing, Kecamatan Pagelaran, Patia dan Sukaresmi.
Pria yang karib disapa Taufiq ini mengatakan, para pengusaha yang diajak adalah Krakatau Steel, Bank Mandiri dan pengelola tol MMS. "Untuk bisa meringankan maka dana CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan juga bisa diberikan atau disisihkan. Dalam penanggulangan banjir. Termasuk menganggarkan untuk penanaman pohon. Di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung yang menyebabkan banjir di Provinsi banten," kata Taufiq kepada wartawan, Sabtu (12/1).
Politisi yang juga akan mencalokan diri sebagai Anggota DPR RI di Dapil 1 Banten ini mengatakan dana sumbangan yang diserahkan kepada korban diperoleh dari hasil patungan setiap anggota dan pimpinan komisi serta wakil ketua DPRD Banten, ditambah dari bantuan BPDD Banten.
Dalam kunjungannya, Taufiq juga melakukan dialog langsung dengan aparat kecamatan dan para korban banjir. Dari dialog itu, ia bisa menyimpulkan bahwa banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi, hampir setiap hari dan puncaknya terjadi pada tanggal 28 Desember sampai 6 Januari.
"Di Kecamatan Pagelaran banjir merendam 4 Desa dan merendam 420 rumah, dan 840 ha sawah milik warga. Puncaknya terjadi tanggal 6 Januari, di mana banjir menenggelamkan 13 desa dari 14 desa tersebut. Ketinggian air mencapai 75 cm bahkan ada rumah yang tenggelam. Ini akibat dari meluapnya air sungai di Muara Cilember, dimana sedikitnya ada 10 anak sungai," katanya.
Taufiq juga menerima aspirasi dari warga yang menginginkan adanya pengerukan dan penyelesaian tanggul yang saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah provinsi. Selain itu, masyarakat juga meminta dibuatkan bendungan kecil untuk mengantisipasi banjir susulan.
"Warga juga meminta agar dianggarkan untuk relokasi rumah penduduk yang rusak akibat banjir. Termasuk perbaikan rumah warga, tentu usulan ini akan dibawah di rapat dewan," tegasnya.
Di akhir dialog, Taufiq berpesan kepada seluruh warga dan relawan untuk selalu menjaga kesehatannya. Terutama para relawan, karena kata dia, jika relawan terkena penyakit tentu penangan terhadap korban bisa terhambat.
"Saya juga meminta agar disiapkan strategi penanganan pasca banjir secara tepat dan kena sasaran. Sehingga diharapkan masyarakat bisa terobati secara fisik bagi yang terkena penyakit," ujarnya seraya memuji langkah BPBD Provinsi Banten yang sudah bekerja keras mengatasi bencana banjir. (awa/jpnn)
Taufiqurokhman yang juga ketua biro DPP Partai Demokrat ini tidak sendirian membantu korban. Ia juga mengajak pengusaha agar ikut serta. Selain makanan, ia juga menyerahkan bantuan berupa sandang yang disebar di tiga kecamatan di Pandeglang. Masing-masing, Kecamatan Pagelaran, Patia dan Sukaresmi.
Pria yang karib disapa Taufiq ini mengatakan, para pengusaha yang diajak adalah Krakatau Steel, Bank Mandiri dan pengelola tol MMS. "Untuk bisa meringankan maka dana CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan juga bisa diberikan atau disisihkan. Dalam penanggulangan banjir. Termasuk menganggarkan untuk penanaman pohon. Di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung yang menyebabkan banjir di Provinsi banten," kata Taufiq kepada wartawan, Sabtu (12/1).
Politisi yang juga akan mencalokan diri sebagai Anggota DPR RI di Dapil 1 Banten ini mengatakan dana sumbangan yang diserahkan kepada korban diperoleh dari hasil patungan setiap anggota dan pimpinan komisi serta wakil ketua DPRD Banten, ditambah dari bantuan BPDD Banten.
Dalam kunjungannya, Taufiq juga melakukan dialog langsung dengan aparat kecamatan dan para korban banjir. Dari dialog itu, ia bisa menyimpulkan bahwa banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi, hampir setiap hari dan puncaknya terjadi pada tanggal 28 Desember sampai 6 Januari.
"Di Kecamatan Pagelaran banjir merendam 4 Desa dan merendam 420 rumah, dan 840 ha sawah milik warga. Puncaknya terjadi tanggal 6 Januari, di mana banjir menenggelamkan 13 desa dari 14 desa tersebut. Ketinggian air mencapai 75 cm bahkan ada rumah yang tenggelam. Ini akibat dari meluapnya air sungai di Muara Cilember, dimana sedikitnya ada 10 anak sungai," katanya.
Taufiq juga menerima aspirasi dari warga yang menginginkan adanya pengerukan dan penyelesaian tanggul yang saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah provinsi. Selain itu, masyarakat juga meminta dibuatkan bendungan kecil untuk mengantisipasi banjir susulan.
"Warga juga meminta agar dianggarkan untuk relokasi rumah penduduk yang rusak akibat banjir. Termasuk perbaikan rumah warga, tentu usulan ini akan dibawah di rapat dewan," tegasnya.
Di akhir dialog, Taufiq berpesan kepada seluruh warga dan relawan untuk selalu menjaga kesehatannya. Terutama para relawan, karena kata dia, jika relawan terkena penyakit tentu penangan terhadap korban bisa terhambat.
"Saya juga meminta agar disiapkan strategi penanganan pasca banjir secara tepat dan kena sasaran. Sehingga diharapkan masyarakat bisa terobati secara fisik bagi yang terkena penyakit," ujarnya seraya memuji langkah BPBD Provinsi Banten yang sudah bekerja keras mengatasi bencana banjir. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kirim Tim Perjuangkan Nasib Honorer K1
Redaktur : Tim Redaksi