Bantuan Rp 2 T dari Keluarga Akidi Tio Ternyata Bohong, IPW Menyalahkan Kapolda Sumsel

Senin, 02 Agustus 2021 – 20:51 WIB
Plt Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengomentari kasus dana bantuan penanganan COVID-19 sebesar Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang ternyata bohong. Foto: Dok pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti kasus dugaan kebohongan dana bantuan penanganan Covid-19 sebesar Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.

Bantuan yang belakangan diketahui palsu itu diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri.

BACA JUGA: Apa Motif Anak Akidi Tio Bikin Heboh Indonesia?

“Bareskrim Polri harus mengambil alih kasus sumbangan dana Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio dan memeriksa Kapolda Irjen Eko Indra Heri,” kata plt Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran pers yang diterima JPNN.com, Senin (2/8).

Sugeng menerangkan, pemeriksaan harus dilakukan dan bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan Kapolda Sumsel langsung menerima sumbangan secara simbolis dari anak bungsu Akidi Tio, Heriyati.

BACA JUGA: Roy Suryo Sebut Ada Kemiripan Akidi Tio dengan Mukidi

“Namun, uang untuk penanganan Covid-19 di Palembang dan Sumsel itu belum dapat dicairkan,” kata Sugeng.

Lelaki yang juga berprofesi sebagai advokat ini menilai tindakan penerimaan dana hibah yang berujung kekecewaan masyarakat itu telah membuat gaduh negara.

BACA JUGA: Ini yang Terjadi Sebelum Anak Akidi Tio Digiring ke Mapolda Sumsel, Oalah

“Hal itu yang membuat kegaduhan di tanah air dan mempermalukan institusi Polri. Karenanya, dalam menangani kasus sumbangan itu, IPW mendesak Kapolri Jenderal Sigit Lystyo menonaktifkan Kapolda Sumsel,” ujar Sugeng.

Dalam kejadian ini, IPW beranggapan Kapolda Sumsel tidak profesional, tidak cermat, dan tidak jeli. Seharusnya, kapolda melakukan tindakan kepastian hukum bahwa dana Akidi Tio itu memang ada sebelum melakukan jumpa pers.

“Di samping itu, Kapolda Sumsel tidak tepat menerima sumbangan karena bukan tupoksinya. Sumbangan untuk penanganan virus corona itu seharusnya diberikan kepada Sagas Covid-19,” kata Sugeng.

Tak hanya itu, IPW menyebut Kapolda Sumsel berusaha "mencuci tangan" dan membersihkan nama dengan memeriksa anak Akidi Tio.

“Proses pemeriksaan Heriyati oleh Polda Sumsel harus dilihat sebagai usaha Kapolda Sumsel membersihkan diri dari sikap tidak profesional menerima sumbangan itu,” pungkas Sugeng.  (cuy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler