JAKARTA - Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan bukan satu-satunya Dirut BUMN yang pernah ditegur oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Beberapa bos perusahaan pelat merah itu ditegur karena dianggap kurang ramah pada awak media.
"Banyak (yang saya tegur), selain Pak Jonan ada Bu Karen (Dirut Pertamina), Pak Lino (Dirut PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino) dan Danang S Baskoro (Dirut PT ASDP)," ujar Dahlan usai mengelar rapat di Gedung Antara, Jakarta, Selasa (19/2).
"Mereka itu hebat sekali (prestasi mengembangkan perusahaan), tapi cara itu (sikap terhadap wartawan) salah. Sehingga saya nasehati sebagai teman," imbuhnya.
Menjadi CEO, kata Dahlan harus bisa berubah. Tak hanya mahir mengatur perusahaan, tapi harus mempunyai public relations yang baik. "Minimal murah senyum lah dan akrab dengan media. Saya lihat banyak Dirut yang hebat, tapi publik speakingnya kurang baik," sesal Dahlan.
Meski begitu, Dahlan sebenarnya memaklum. Lantaran latar belakang pekerjaan mereka yang selalu berkutat di bagian keuangan. Tapi mantan bos PLN itu menilai, lama kelamaan sikap kurang ramah itu bisa jadi bumerang bagi kehebatan mereka masing-masing.
"Di sisi menejerial perusahaan mereka hebat. Makanya jangan sampai kekurangan itu menghapus kehebatan mereka. Kalau kerja di BUMN itu harus banyak senyum. Ini kan jaman keterbukaan dan transparansi. Jaman dimana pribadi tidak bisa disembunyikan," pungkasnya. (chi/jpnn)
"Banyak (yang saya tegur), selain Pak Jonan ada Bu Karen (Dirut Pertamina), Pak Lino (Dirut PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino) dan Danang S Baskoro (Dirut PT ASDP)," ujar Dahlan usai mengelar rapat di Gedung Antara, Jakarta, Selasa (19/2).
"Mereka itu hebat sekali (prestasi mengembangkan perusahaan), tapi cara itu (sikap terhadap wartawan) salah. Sehingga saya nasehati sebagai teman," imbuhnya.
Menjadi CEO, kata Dahlan harus bisa berubah. Tak hanya mahir mengatur perusahaan, tapi harus mempunyai public relations yang baik. "Minimal murah senyum lah dan akrab dengan media. Saya lihat banyak Dirut yang hebat, tapi publik speakingnya kurang baik," sesal Dahlan.
Meski begitu, Dahlan sebenarnya memaklum. Lantaran latar belakang pekerjaan mereka yang selalu berkutat di bagian keuangan. Tapi mantan bos PLN itu menilai, lama kelamaan sikap kurang ramah itu bisa jadi bumerang bagi kehebatan mereka masing-masing.
"Di sisi menejerial perusahaan mereka hebat. Makanya jangan sampai kekurangan itu menghapus kehebatan mereka. Kalau kerja di BUMN itu harus banyak senyum. Ini kan jaman keterbukaan dan transparansi. Jaman dimana pribadi tidak bisa disembunyikan," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 19 Instansi Terima Remunerasi
Redaktur : Tim Redaksi