JAKARTA- Deputi Bidang Industri Primer Kementerian BUMN, Zamkani, mengakui dalam membangun pabrik gula tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang harus dilalui BUMN mulai dari dana hingga lokasi penempatan pabrik.
"Pertama supply bahan baku harus aman, kan enggak lucu kalau setelah kita bikin pabrik, ternyata masyarakat tidak mau menanam tebu kan tidak berguna juga pabriknya. Dulu zaman Belanda masyarakat bisa dipaksa nanam tebu, sekarang ya tidak bisa kayak gitu," ujar Zamkani di Kementerian BUMN, Jumat (4/1).
Kendala yang kedua adalah masalah kebijakan impor raw sugar. Impor raw sugar saat ini dilakukan oleh importir tertentu, sehingga pabrik gula tidak bisa bekerja efisien. Jika impor raw sugar diberikan kepada BUMN, maka penggilingan raw sugar (gula mentah) bisa langsung dilakukan ketika musim panen tiba.
"Memang mengolah raw sugar jadi kristal putih harus bersamaan dengan musim giling. Mengolah raw sugar sebenarnya hanya butuh seperempat bagian mesin, tapi kan mesin tidak bisa nyala seperempat. Jadi mesin harus nyala semua sehingga tidak efisien," jelasnya.
Selain itu, untuk membangun pabrik gula lokasinya harus berdekatan dengan petani gula. Jika pabrik gula dibangun jauh dari pabriknya, maka pengangkutan tebu ke pabrik akan memakan biaya lagi.
"Investasi dan pengembaliannya cukup lama dan juga ternyata bikin pabrik gula tidak seperti bikin pabrik getuk (makanan Jawa). Pabrik harus dekat dengan bahan baku dan juga tanam tebu itu lebih rewel dari ngasuh anak bayi," papar dia.
Meski begitu, saat ini Kementerian BUMN mengaku telah melakukan revitalisasi pabrik gula. Pabrik gula yang sudah ada sejak jaman Belanda dirawat dan dibersihkan sehingga bisa bekerja lebih efisien.
"Pak Dahlan (Menteri BUMN) minta harus kaya mall, selama ini kan kesannya pabrik gula itu "jijik" karena kotor dan tingkat kebersihan ada hubungan dengan efisiensi pabrik. Memang beberapa pabrik sudah bagus dan bersih, nanti tingkat kebersihannya harus ditingkatkan lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak tahun 1982, Kementerian BUMN baru mampu membangun satu pabrik gula yaitu pabrik gula Glenmore garapan PTPN XII yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Pabrik ini mulai dibangun pada 12 Desember 2012 lalu dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2015 mendatang. Dan pabrik ini disebut-sebut sebagai pabrik gula termodern yang dimiliki BUMN. (chi/jpnn)
"Pertama supply bahan baku harus aman, kan enggak lucu kalau setelah kita bikin pabrik, ternyata masyarakat tidak mau menanam tebu kan tidak berguna juga pabriknya. Dulu zaman Belanda masyarakat bisa dipaksa nanam tebu, sekarang ya tidak bisa kayak gitu," ujar Zamkani di Kementerian BUMN, Jumat (4/1).
Kendala yang kedua adalah masalah kebijakan impor raw sugar. Impor raw sugar saat ini dilakukan oleh importir tertentu, sehingga pabrik gula tidak bisa bekerja efisien. Jika impor raw sugar diberikan kepada BUMN, maka penggilingan raw sugar (gula mentah) bisa langsung dilakukan ketika musim panen tiba.
"Memang mengolah raw sugar jadi kristal putih harus bersamaan dengan musim giling. Mengolah raw sugar sebenarnya hanya butuh seperempat bagian mesin, tapi kan mesin tidak bisa nyala seperempat. Jadi mesin harus nyala semua sehingga tidak efisien," jelasnya.
Selain itu, untuk membangun pabrik gula lokasinya harus berdekatan dengan petani gula. Jika pabrik gula dibangun jauh dari pabriknya, maka pengangkutan tebu ke pabrik akan memakan biaya lagi.
"Investasi dan pengembaliannya cukup lama dan juga ternyata bikin pabrik gula tidak seperti bikin pabrik getuk (makanan Jawa). Pabrik harus dekat dengan bahan baku dan juga tanam tebu itu lebih rewel dari ngasuh anak bayi," papar dia.
Meski begitu, saat ini Kementerian BUMN mengaku telah melakukan revitalisasi pabrik gula. Pabrik gula yang sudah ada sejak jaman Belanda dirawat dan dibersihkan sehingga bisa bekerja lebih efisien.
"Pak Dahlan (Menteri BUMN) minta harus kaya mall, selama ini kan kesannya pabrik gula itu "jijik" karena kotor dan tingkat kebersihan ada hubungan dengan efisiensi pabrik. Memang beberapa pabrik sudah bagus dan bersih, nanti tingkat kebersihannya harus ditingkatkan lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak tahun 1982, Kementerian BUMN baru mampu membangun satu pabrik gula yaitu pabrik gula Glenmore garapan PTPN XII yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Pabrik ini mulai dibangun pada 12 Desember 2012 lalu dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2015 mendatang. Dan pabrik ini disebut-sebut sebagai pabrik gula termodern yang dimiliki BUMN. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Tol Nusa Dua-Benoa Beres sebelum APEC
Redaktur : Tim Redaksi