jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah Volleyball Men's World Championship pada 2025 mendatang.
Wakil Kabid Binpres PP PBVSI Loudry Maspaitella mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia punya peluang besar menjadi tuan rumah Piala Dunia voli putra.
BACA JUGA: Pejabat Kemenpora Membuka Kejuaraan Bola Voli di Tanimbar, Hendrik Oratmangun Merespons Begini
Dengan fasilitas yang dimiliki, mantan setter Jakarta BNI Taplus itu optimistis ajang akbar voli dunia tersebut bisa hadir di Tanah Air.
“Sekarang prosesnya masih bidding. Federasi voli dunia sebenarnya mau menunjuk Indonesia, tetapi beberapa negara seperti Jepang dan Filipina juga berminat,” ungkap Loudry kepada JPNN.com.
BACA JUGA: Liga Voli Thailand Ubah Regulasi, Yudha Mardiansyah Putra Dapat Berkah
Indonesia sedikit punya keunggulan untuk menjadi tuan rumah Volleyball Men's World Championship pada 2025 dengan dibangunnya Indonesia Arena.
Stadion olahraga berkapasitas 16 ribu penonton itu menarik minat federasi voli dunia (FIVB) untuk bisa menyelenggarakan Piala Dunia di Indonesia.
BACA JUGA: Voli Putri Asian Games 2022: China Hattrick Emas, Thailand Rebut Perunggu
Selain punya fasilitas kelas wahid, fanatisme suporter voli Indonesia juga menarik minat FIVB untuk bisa menggelar event internasional Tanah Air.
Indonesia punya saingan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia voli 2025 yakni Filipina, dan Jepang.
Kemungkinan akan menjadi tuan rumah bersama Jepang untuk ajang Volleyball Men's World Championship pada 2025 mendatang.
Nantinya jika jadi berduet, Indonesia akan mendapat kesempatan menjadi tuan rumah untuk 16 negara dari total 32 yang tampil.
Ajang tersebut rencananya digelar mulai 17 September hingga 5 Oktober 2025 mendatang.
Menarik ditunggu mengingat ajang Volleyball Men's World Championship pada 2025 menjadi turnamen bergengsi selain Volleyball Nations League (VNL).
Jika jadi tuan rumah, Indonesia bisa kedatangan tim-tim kelas dunia seperti Polandia, Italia, Amerika Serikat, Kuba, Brasil, hingga Argentina.(mcr16/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal