JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Menteri Agama Suryadharma Ali prihatin dengan kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini terganggu dengan beberapa kejadian. Ia menjelaskan, kekerasan komunal di berbagai daerah dilatar belakangi berbagai hal.
Menurut Menteri Agama ini, konflik tidak hanya terjadi antara sesama kelompok masyarakat, tapi juga aparat dengan masyarakat. Latar belakannya pun kata dia bermacam-macam. Ada karena beda pilihan pada pemilihan kepala daerah dan konflik sumber daya alam, kadang pula atas nama paham keagaaman dan ketersingungan etnik.
Pria yang akrab disapa SDA ini juga mengaku prihatin dengan kekerasan komunal dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, pekan lalu. Begitu juga dengan perusakan Masjid Ahmadiyah di Cianjur.
"Di antara sebagian dari kita sepertinya kehilangan jati diri sebagai bangsa yang ramah, sopan gotong royong dan menjujung tinggi kebersamaan," lirih SDA di Harlah ke-39 PPP di Jakarta.
PPP menysinyalir kekerasan yang terjadi itu tidak berdiri sendiri. Di antaranya, kata dia, ada semacam paham anti kemapanan yang mengganggu agenda pembangunan, mengggerus stabilitas di segala lini dan disebarkan ke seluruh daerah. "PPP mengajak seluruh warga untuk tidak térpancing keadaan yang memicu konflik horizontal," katanya.
Ia mengimbau, masyarakat untuk menyampaikan keluhan-keluhan ke parlemen yang ada di setiap daerah maupun pusat, untuk ditangani secara memadai. "PPP menyiapkan diri menjadi saluran aspirasi manakala terjadi kebuntuan antara masyarakat dan pemerintah daerah," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perjuangan Politik tak Semata Raup Suara
Redaktur : Tim Redaksi