"Kami baru menemukan angka penemuan baru (CDR) sebesar 45 persen dari target nasional. Artinya angka temuan baru tersebut masih sangat kurang," katanya.
Labih lanjut dikatakan, target nasional minimal 70 persen CDR. Dengan kata lain Dinkes belum bisa mencapai menemukan kasus sesuai target. Dikatakan, banyak kendala yang dihadapi di lapangan untuk menemukan penderita TB. Antara lain kesulitan dalam pengambilan sampel dahak untuk penderita TB. Karena minimal harus dilakukan 3 kali pengambilan dahak.
Kendala lainnya yakni, untuk gejala batuk lebih dari dua minggu harus diambil sampel darahnya, tetapi banyak masyarakat yang tidak mau. Padahal sampel darah tersebut sangat penting untuk mengetahui adanya gejala TB.
"Namun kami terus berupaya untuk menemukan penderita baru TB. Hanya saja banyak yang masyarakat yang malu jika menderita TB," katanya.
Selain itu sejumlah masyarakat mengalami kegagalan dalam pengobatan TB, ini dikarenakan perilaku masyarakat yang tidak patuh mengonsumsi obat selama enam bulan berturut-turut
Untuk melakukan upaya penemuan baru TB tersebut pihaknya melakukan berbagai cara. Yakni melalui jejaring kemitraan, bidan-bidan desa, sarana posyandu juga melibatkan masyarakat.
Dengan baru ditemukannya sebanyak 45 persen penderita TB tersebut, dapat diartikan bahwa belum semua penduduk yang menderita TB dapat terobati. "Padahal di Indonesia TB ini merupakan pembunuh nomor lima untuk penyakit yang menyebabkan kematian," katanya. (eva)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cek Kesehatan Sebelum Nikah
Redaktur : Tim Redaksi