Brigadir Jenderal (Brigjen) Jeffrey Sinclair dipecat dari posisinya sebagai komandan pasukan di Afghanistan pada Mei tahun lalu karena tuduhan sodomi, pelecehan seksual, pronografi, dan beberapa dakwaan lain. Saat ini kasusnya masih disidangkan di mahkamah militer.
Kasus tersebut hanyalah salah satu dari daftar panjang skandal seks yang menjadi penyebab pemecatan petinggi dan perwira militer AS. Seks juga menjadi sebab batalnya pencalonan kandidat presiden, anggota Kongres, gubernur, dan jabatan lainnya.
Tingginya persentase itu menimbulkan keprihatinan dari Pentagon (Departemen Pertahanan AS) dan para perwira militer terkait menurunnya etika di kalangan tentara negeri adidaya tersebut. Mereka juga menggarisbawahi bahwa isu tersebut menjadi semakin serius setelah pengunduran diri Direktur CIA (dinas intelijen AS) David Petraeus terkait skandal cinta (perselingkuhan) dengan seorang perempuan penulis biografi. Bahkan, skandal ini berdampak pula pada penyelidikan terhadap John Allen, pimpinan pasukan AS di Afghanistan.
Statistik dari empat angkatan di militer AS menunjukkan bahwa kasus perzinaan menjadi yang terbanyak dialami perwira. Mulai kasus serangan seksual, kekerasan, sampai pornografi, penyalahgunaan obat terlarang, serta mabuk. Menurunnya etika menjadi masalah yang terus berkembang di kalangan pimpinan militer AS.
Jika semua kasus tersebut disatukan, lebih dari empat di antara 10 komandan pasukan --berpangkat letnan kolonel ke atas-- telah dipecat akibat perilaku buruk sejak 2005.
Akibat sejumlah kasus yang dipublikasikan secara luas akhir-akhir ini, Pentagon pun berencana untuk meninjau ulang pelatihan soal etika di kalangan militer. Gagasan itu juga ditekankan oleh Jenderal Martin Dempsey, kepala staf gabungan (Pangab AS), bahwa saat pelatihan itu sudah dianggap cukup, ternyata diperlukan pengajaran sejak awal rekrutmen dan ditekankan kembali secara berkala.
Pejabat Pentagon mengakui bahwa penyelesaian masalah tersebut memerlukan waktu. "Saya rasa kami sudah berada pada jalur. Saya pikir dua kasus yang menimpa pejabat pertahanan membuat masalah ini menjadi prioritas utama dan telah menyita perhatian banyak pihak. Tapi kami sudah bergerak," jelas Michele Flournoy, mantan wakil menteri pertahanan.(AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ucapan Salam Selamatkan WNI dari Penyanderaan di Aljazair
Redaktur : Tim Redaksi