jpnn.com - JAKARTA - Pertikaian di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (19/9) malam, mengakibatkan banyak korban luka terkena senjata tajam. Hal itu menandakan masih banyak senjata tajam yang beredar di rutan tersebut.
Namun anehnya, saat polisi datang untuk meredakan perkelahian, senjata tajam itu sudah tak ada lagi. "Karena waktu polisi datang, sajam sudah tidak ada," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (20/9).
BACA JUGA: Rutan Salemba Rusuh, Dua Kritis
Karenanya, ia menerangkan, Kepolisian Resor Jakarta Pusat, akan memeriksa pihak yang bertikai, para korban hingga sipir di penjara saat perkelahian itu. Razia senjata tajam akan dilakukan. "Kita akan koordinasi dengan rutan untuk razia sajam yang dipakai. Agar tidak ada keributan sajam ini akan dirazia," katanya.
Saat ini, kata dia, polisi dan pihak rutan tengah berkoordinasi untuk mengantisipasi bentrok lanjutan. Selain itu, polisi akan memeriksa para saksi serta kebiasaan yang ada di dalam rutan itu.
BACA JUGA: Chip Mobil Dul Dibawa ke Jepang
"Rutan dan lapas punya aturan sendiri untuk menangani masalah internal namun kalau sudah ada tindak pidana kita perlu koordinasi sehingga tidak kehilangan waktu kalau terjadi tindak pidana," katanya.
Ia pun mengatakan, saat ini belum perlu ada penempatan anggota di rutan. Namun, katanya, ketika ada tindak pidana polisi baru akan masuk. "Dan kita minta kemudahan untuk menangani. Selama ini relatif agak dipersulit," ujar Rikwanto. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Demi Ruhut, FPD Siap Lobi Fraksi Lain
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPD Minta Ruhut Diberi Kesempatan Pimpin Komisi III
Redaktur : Tim Redaksi