jpnn.com - BATAM - Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy untuk menerapkan sistem pembelajaran "full day school (FDS)" tak cocok di Batam. Sebab masih banyak sekolah yang memakai sistem belajar "double shift" karena minimnya ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin sudah mengetahui instruksi Presiden Indonesia Joko Widodo melalui pemberitaan. Yang mana, meminta sistem pembelajaran itu segera diuji cobakan.
BACA JUGA: Pendidikan Indonesia Harus Sesuai Landasan PBB
"Tentang uji coba saya sudah tahu tadi pagi. Namun hal itu diuji coba bagi sekolah yang siap," ujar Muslim di gedung DPRD Batam, seperti diberitakan batampos (Jawa Pos group) hari ini (21/9).
Menurut dia, kendala penerapan FDS di Batam karena minimnya ruang kelas untuk belajar siswa. Sehingga banyak sekolah yang masih memakai sistem belajar dua kali sehari (pagi dan siang).
BACA JUGA: Penerapan Sekolah Sehari Penuh Harus Didahului Pendataan yang Jelas
"Kondisi Batam tak memungkinkan. Masih banyak yang double shift," terang Muslim.
Secara pribadi Muslim menilai rencana pemerintah pusat itu cukup bagus. Karena waktu untuk belajar anak menjadi lebih terawasi lebih lama, karena masih berada di sekolah. Apalagi, rencana itu diterapkan melihat kondisi para orang tua yang lebih banyak bekerja.
BACA JUGA: Sineas Muda Berlomba Buat Film Pendek
"Tujuannya memang bagus, namun kita belum siap. Tak mungkin dipaksanakan," pungkas Muslim. (she/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Sudah Merestui
Redaktur : Tim Redaksi