jpnn.com, SURABAYA - Penataan slot penerbangan di Bandara Internasional Juanda saat ini menjadi catatan Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah III.
Banyak maskapai yang membatalkan penerbangan pada slot yang telah diberikan.
BACA JUGA: Awal Maret, Tarif Parkir Juanda Naik 50 Persen
Padahal, tidak mudah untuk memperoleh slot tersebut. Banyak maskapai yang rela antre demi mendapatkan slot itu.
Hasil evaluasi Otban Juanda, hampir setiap hari ada pesawat yang batal terbang.
BACA JUGA: 2016, Juanda jadi Bandara Paling Tepat Waktu di Dunia
Akibatnya, jatah slot yang diberikan untuk maskapai tersebut sia-sia.
Kosong tidak ada penerbangan apa pun. Jumlah slot sia-sia tersebut beragam.
Setiap hari bisa mencapai 16 slot, bahkan pernah mencapai 20 slot tidak terjadi penerbangan.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Kelas I di Juanda Dadun Kohar menyatakan, alasan maskapai cukup masuk akal.
Mereka mempertimbangkan aspek untung rugi sebelum memutuskan pesawat terbang atau tidak.
Misalnya, jumlah penumpang yang tidak memenuhi target sering membuat penerbangan pesawat dibatalkan.
''Itu sering terjadi, tapi kami tidak bisa membiarkan begitu saja,'' katanya.
Untuk mendapatkan slot, maskapai mengajukan ke otban di setiap bandara.
Selanjutnya, otoritas bandara berkoordinasi dengan pengelola bandara.
Pengajuan mendapat persetujuan setelah ada kepastian slot kosong.
Saat ini rata-rata slot penerbangan di bandara mencapai 35 penerbangan setiap jam.
Jumlah tersebut tergolong padat. Untuk mendapatkan satu slot, pengelola bandara dan otban harus menata ulang slot yang sudah ada.
Butuh waktu dan banyak pertimbangan. Karena itu, otoritas bandara sangat menyayangkan pembatalan penerbangan maskapai yang sudah memperoleh slot.
Dadun berencana membawa permasalahan itu ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Permasalahan tersebut harus segera disikapi. Sebab, bulan ini diprediksi banyak maskapai yang mengajukan slot untuk melayani mudik Lebaran.
''Kalau tidak segera disikapi, akan terjadi penumpukan pengajuan slot,'' ucapnya. (riq/c15/oni/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia