jpnn.com, BALI - PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) optimistis menyongsong pasar asuransi tahun depan, kendati mengakui asih tantangan yang dihadapi.
Chief Executive Officer PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), Rudy Chen memandang tahun 2019 tahun yang penuh tantangan.
BACA JUGA: Astra Blusukan Sambil Berbagi Asuransi Rp 1 Miliar ke Guru
Kendati demikian, Rudy optimistis peluang pasar masih sangat besar. Sehingga bisnis perusahaan diprediksi masih akan tetap tumbuh.
"Premi terhadap GDP kita masih rendah, atau hanya sebesar 0,6 persen. Bila dibandingkan negara lain seperti Singapura dan Malaysia, bisa tiga kali atau 1,6 persen -1,9 persen," kata Rudy bersama wartawan di Bali, Kamis, (9/11)
BACA JUGA: Happyone.id, Cara Berasuransi Generasi Milenial
Di sisi lain, tingkat inklusi dan literasi asuransi juga masih tergolong kecil, jika dibandingkan dengan jasa keuangan lainnya. Hal tersebut membuat perusahaan masih optimistis akan prospek asuransi ke depan.
Rudy mengatakan, jika dibandingkan jasa keuangan lainnya, tingkat inklusi asuransi baru mencapai sebesar 12,08 persen. Sementara jasa keuangan lain mencapai 67,8 persen.
BACA JUGA: Beli Polis Asuransi Lebih Mudah via Chat
Begitupula dengan tingkat literasi financial bisa sebesar 29,7 persen dan literasi asuransi masih jauh di bawahnya.
Di sisi lain saat ini jumlah penduduk Indonesia mayoritas berusia muda dan masih akan terus bertambah lagi.
"Kaum milenial ini pun sangat familiar dengan digital. Sehingga kita melihat adanya peluang untuk segmen baru yang sesuai kebutuhan," pungkas dia. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garda Oto Digital Tidak Lagi Khusus Masyarakat DKI Jakarta
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian