jpnn.com - JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini banyak berisi tokoh-tokoh Nadhlatul Ulama makin menjadi wadah pengawal aspirasi bagi masyarakat NU atau nahdliyin.
Calon Anggota Legislatif DPR RI dari PAN Abdul Qodir mengatakan kehadiran tokoh-tokoh NU termasuk dirinya, bertujuan memperkuat kepentingan umat Islam di jalur politik.
BACA JUGA: Begini Tanggapan Jokowi soal PAN dan Golkar Dukung Prabowo Sebagai Capres 2024
Menurutnya, hadirnya tokoh-tokoh NU di PAN akan memberikan tenaga dalam perkembangan umat Islam melalui jalur politik.
“Harapa kita semua Partai Amanat Nasional mengawal aspirasi rakyat, betul-betul mengawal aspirasi dari kalangan nahdliyin,” kata Gus Qodir dalam keterangan tertulis, Senin (14/8).
BACA JUGA: Ratusan Pemuda Shalawat Jombang Menyatukan Suara Mendukung PAN di Pemilu 2024
PAN saat ini memang menjadi salah satu parpol favorit masyarakat NU untuk berjuang di jalur politik. Mulai dari Gus Ahmad Abdul Qodir dari Pondok Pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani, Gus Syaiful Nuri dari pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Gus Afif dari Pondok pesantren Amanatul Ummah Mojokerto.
Gus Qodir menambahkan ketertarikan banyaknya tokoh NU yang bergabung dengan PAN tidak terlepas dari pernyataan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menyebut tidak haram memilih partai besutan Zulkifli Hasan tersebut.
BACA JUGA: Golkar & PAN Dukung Prabowo, Ganjar Bilang Kisah Itu Pernah Terjadi di Pilpres 2014
Ucapan tersebut dinilainya sebagai sinyal lampu hijau dari ketum PBNU kepada seluruh nahdliyin di Indonesia untuk mendukung dan bergabung bersama PAN.
“Ditegaskan oleh Dawuhnya Ketua Umum PBNU Gus Yahya bahwasanya warga nahdliyin tidak haram mencoblos Partai Amanah Nasional,” ucap Gus Qodir.
Selain itu, sikap PAN yang makin terbuka dan merangkul juga turut memunculkan minat warga NU untuk bergabung.
Menurutnya, semangat keterbukaan tersebut juga selaras dengan semangat warga NU dengan bersikap moderat terhadap siapa saja.
“PAN sekarang lebih terbuka untuk siapa pun, untuk latar belakang apa pun, PAN lebih terbuka,” ungkap Gus Qodir. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi