jpnn.com, PALEMBANG - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumsel mencatat hingga Juni 2022, realisasi belanja tertinggi, yakni di daerah Banyuasin sebesar 44,91 persen.
Disusul OKU Timur sebesar 43,26 persen dan Palembang 37,36 persen.
BACA JUGA: Produktivitas Petani Banyuasin Meningkat Melalui FFD CSA
Adapun realisasi terendah, yaitu Lahat sebesar 17,63 persen dan PALI 14,63 persen.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumsel Lydia Kurniawati Christyana mengatakan hingga Juni 2022, belanja daerah Sumsel baru mencapai 28,34 persen atau sekitar Rp 11,25 triliun.
BACA JUGA: Ada Masalah Penting, Jokowi Undang Loyalisnya ke Istana, 3 Jam, Lalu Keluar Instruksi
"Secara keseluruhan belanja daerah sudah terealisasi sebesar Rp 11,25 triliun atau 28,34 persen dari pagu belanja sebesar Rp 39,7 triliun," papar Lydia.
Dia mengakui memang saat ini persentase realisasi belanja Sumsel belum cukup baik, bahkan hampir semua daerah belum mencapai 50 persen.
BACA JUGA: Fakta Baru, Bekas di Leher Brigadir J Bukan dari Jeratan Tali, Tetapi
Hal itu dikarenakan masih dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Sebagian yang telah terealisasi itu merupakan dari sisi kontrak perencanaan, sedangkan kontrak fisik membutuhkan waktu untuk menyelesaikan bangunan dan infrastukturnya.
"Jadi, sekarang belum terlihat akselerasinya dan biasanya di triwulan ketiga barulah belanja modal terakselerasi," kata dia menambahkan.
Lydia melanjutkan yang perlu dikawal, yaitu untuk realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik karena untuk seluruh persyaratan harus terkumpul 21 Juli.
Selanjutnya, untuk kesehatan dan pendidikan sampai dengan 31 Juli.
"Artinya, sebelum tanggal tersebut, semua kontrak harus sudah selesai, dan akan dijalankan triwulan ketiga untuk DAK fisik ini," tutup Lydia. (mcr35/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta Baru, Mobil Rombongan Bergerak, Ada Irjen Ferdy Sambo, Putri, hingga Bharada E
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Cuci Hati