Banyuwangi Terus Sinergikan UMKM dengan Pariwisata

Kamis, 01 Juni 2017 – 12:54 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Bila ada daerah yang benar-benar mengikuti pola Kemenpar dengan menerapkan Indonesia Incorporated, contohlah Banyuwangi. Pemkab menjadikan pariwisata sebagai leading sector, yang menjadi pendorong sector lain, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Oleh sebab itu, Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi menggelar pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha muda. Mereka diajak lebih maksimal menata usaha dan bisnis menuju dan sekitar tempat wisata. Pelatihan ini diberikan ke pengusaha muda yang tinggal di Kecamatan Pesanggaran, karena memiliki banyak destinasi wisata. Antara lain, Pantai Pulau Merah, Wedi Ireng dan Teluk Ijo.

BACA JUGA: 100 Pilot dan Cabin Crew Singapore Airline Jajal 2 Golf Course di Batam

"Banyak peluang usaha bagi masyarakat Pesanggaran sebagai jalan atau pintu masuk ke destinasi wisata," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi, Alief R Kartiono, saat menjadi pembicara pelatihan usaha yang bertajuk 'Jalur Sukses Lewat Jalur Bisnis', Selasa (30/5).

Alief mengakui, untuk di Banyuwangi, usaha yang paling menarik untuk dikembangkan adalah usaha kuliner. Tak hanya itu, oleh-oleh dan homestay menuju tempat wisata juga sangat menarik dikembangkan. Namun semuanya harus dikemas dengan baik dan semenarik mungkin.

BACA JUGA: Pilot dan Cabin Crew Singapore Airline Jajal Dua Golf Course di Batam

"Semuanya harus dikemas dengan baik. Seperti kuliner ayam pedas, ya penyajian kalau bisa standart hotel. Bingkisan Oleh-oleh juga harus baik, termasuk homestay juga yang asri," tambahnya.

Untuk itu, Alief mengajak seluruh wirausaha muda untuk lebih memaksimalkan seluruh peluang dan potensi yang dimiliki. Termasuk berbagai sarana yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Seperti Banyuwangi Mall, rumah pamer dan lainnya. "Sekarang kan era internet, penjualan di Banyuwangi Mall itu paling diminati dan bisa menjangkau pasar nasional," ucapnya.

BACA JUGA: Gorontalo Jadikan Pentadio Resort Pesona Wisata Ramadan

Pasca kegiatan, diharapkan para peserta bisa membentuk kelompok-kelompok usaha baru. Dan tentunya, langkah tersebut juga akan mendorong peluang pasar dan jaringan usaha baru. Terlebih para peserta memang sudah lama menggeluti dunia enterprenuer. Mulai produk teh, ikan asap, hasil pertanian, pariwisata dan lainnya.

"Kita akan mendorong wirusaha muda Pesanggaran untuk terus membuat peluang dan semakin berdaya dengan membentuk koperasi yang bisa menunjang produktivitas dan pemasaran," pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, UMKM pariwisata memang tidak secara langsung mendatangkan banyak wisman ke Indonesia. Namun tentunya ikut berperan dalam berbagai hal, seperti mengembangkan sektor bisnis kepariwisataan Indonesia secara profesional dan secara digital.

“Intinya begini, kita punya banyak koperasi dan UKM total lebih dari 50 juta. Untuk mengelola yang banyak ini tidak mungkin dengan cara biasa. Poin utamanya koperasi ini ingin kita kelola secara korporasi seperti perusahaan besar,” ujar Menpar Arief Yahya.

Kemenpar saat ini juga sudah mempunyai Wonderful Startup Academy ini dibentuk adanya kerja sama Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi dan UKM, MarkPlus, dan PT Telkom. Ada sepuluh tim yang memulai startup dan akan dibina mulai Januari hingga September 2017 mendatang.

“Secara digital akan kita bina. Lalu secara entrepreneurship akan kita latih. Salah satunya kita akan kerjasama dengan SBM ITB,” katanya. Arief Yahya mengatakan, pengelolaan UKM dengan memanfaatkan teknologi digital lebih diunggulkan karena menekan biaya dan banyak UKM yang bisa dirangkul secara bersamaan.

“Pengelolaan koperasi dan UKM yang sedemikian banyak akan lebih mudah dan lebih murah kalau menggunakan digital,” ucap dia. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Momentum Tepat Tingkatkan Wisata Family Friendly


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler