Bapak-Anak Terapung 2 Hari di Laut Diselamatkan Nelayan Sebatik

Senin, 23 Februari 2015 – 10:07 WIB
Basil dan anaknya M. Asnur Nizam berhasil selamat setelah dua hari terapung di tengah laut. Foto: Muh. Erwinsyah/Radar Nunukan/JPNN

jpnn.com - SEBATIK – Dua warga Malaysia ditemukan di perairan Sebatik, Indonesia setelah terapung di tengah laut selama 2 hari. Keduanya berhasil diselamatkan nelayan Sebatik yang melihat tanda SOS (save our souls) atau meminta bantuan pertolongan menggunakan bendera yang diikatkan di sebilah kayu, Jumat (20/2) lalu.

Kapolsek Sei Nyamuk Iptu Oman mengakui adanya laporan dari warga Desa Tanjung Aru, Sebatik Timur yang melaporkan adanya dua orang berkewarganegaraan Malaysia yang terdampar hingga ke wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Lega, NIP CPNS Umum Sudah Kelar Semua

“Ada dua orang nelayan yang melaporkan kejadian itu dan membawa dua orang berkewarganegaraan Malaysia kesini (Polsek Sei Nyamuk, Red),” beber Iptu Oman dilansir Radar Nunukan (Grup JPNN.com), Senin (22/2).

Kronologis kejadiannya, lanjut Oman, sesuai pengakuan korban bernama Basil (29) bersama anaknya M Asnur Nizam (9) asal Tawau, Malaysia, saat kejadian Rabu (18/2) siang pukul 14.00 waktu setempat, Basil bersama anaknya hendak pergi memancing ke arah mercusuar Sei Pancang. Namun, masih berada di wilayah perairan Malaysia.

BACA JUGA: Sebelum Tewas Dihajar Sang Bapak, Bocah itu Bilang: Aku Sayang Ayah

Di tengah laut saat asyik memancing, korban dihantam gelombang yang cukup besar dan mengakibatkan lubang di perahu motor dengan muatan maksimal 4 orang serta mesin berkekuatan 15 PK (Paarden Kracht). Tak ayal, dalam hitungan detik, kapal Basil tenggelam. Dan Basil bersama anaknya berhasil meraih life jacket dan pelampung agar tetap terapung di tengah laut.

Tak berselang lama, di sore hari korban melihat Kapal Perang Indonesia (KRI) melintasi mereka. Namun, KRI yang berpatroli di perbatasan itu tidak melihat keberadaan Basil dan anaknya dalam kondisi setengah tenggelam.

BACA JUGA: Anak Buah Surya Paloh Siap Lawan Walikota Cantik

“Sesuai pengakuannya seperti itu. Korban ini juga masih keturunan Filipina. Tapi menjadi warga Malaysia yang tinggal di Tawau dengan pekerjaan utamanya sebagai tukang. Dia pergi memancing untuk mengisi hari libur ketika Imlek,” terang Oman.

“Yang temukan mereka ini setelah terombang-ambing di laut adalah nelayan Sebatik bernama Mulyadi dan Rahman. Mereka melihat ada orang melambaikan bendera dengan kayu dan plastik biru yang ditemukan di laut sebagai tanda ke orang lain. Jadi, ditemukan sekitar 1 mil dari bibir pantai Desa Tanjung Aru pada Jumat (20/2) pukul 17.00 Wita,” sambung Oman.

Terpisah, Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Sebatik, Muhammad Anas mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi lain. Dan telah dilakukan serah terima dari Polsek Sei Nyamuk ke pihak imigrasi.

“Mereka juga telah diproses imigrasi di Nunukan dan terbukti benar kecelakaan atau musibah. Sehingga, prosesnya tidak dipersulit dan akan segera dipulangkan ke Tawau, Malaysia,” ujar Anas.

“Kami juga masih berkoordinasi kapan pemulangannya. Kemungkinan, pemulangannya hari Senin (hari ini, Red),” pungkas Anas singkat. (*/eza/asm/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Bongkar Kuburan Perempuan Muda Dibebaskan, Alasannya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler