Barca Nyaman di Tanah Jerman

Selasa, 14 Februari 2012 – 10:51 WIB
LEVERKUSEN - Asa Barcelona memenangi Liga Primera musim ini memang sangat tipis. Seiring kekalahan 2-3 dari Osasuna (12/2), Barca -sebutan Barcelona- kini tertinggal sepuluh angka dari seteru abadinya, Real Madrid. Hasil negatif di liga domestik itu pun hanya selang tiga hari sebelum Barca menjalani leg pertama babak 16 besar Liga Champions di kandang Bayer Leverkusen (siaran langsung RCTI pukul 02.30 WIB)
 
Namun, sesuatu yang salah jika menganggap Barca kini dalam mood jelek. Kekalahan dari Osasuna justru menjadi cambuk tim besutan Josep Guardiola tersebut untuk tampil lebih baik di BayArena (kandang Leverkusen). Carles Puyol cs juga harus menjaga reputasi mereka di tanah Jerman mengingat mereka berstatus juara bertahan.

"Kami sudah melupakan hasil liga domestik karena Liga Champions sudah di depan mata. Kami sangat fokus menghadapi laga di Leverkusen," kata Guardiola di situs resmi klub.

Salah satu alasan utama Barca kalah bersaing dengan Real di Liga Primera disebut karena banyak kehilangan angka (16 angka) di laga tandang. Tapi, Barca tidak perlu waswas dengan catatan tandang mereka ke Jerman. Dari 21 kali kunjungan ke negara Tembok Berlin tersebut, Barca menang delapan kali dan kalah lima kali.

Tujuh lawatan terakhir, Barca bahkan tidak terkalahkan. Yang menarik, kekalahan terakhir di tanah Jerman dialami Barca di kandang Leverkusen atau ketika menyerah 1-2 dalam fase grup lebih dari satu dekade lalu (25/9/2001). Leverkusen akhirnya menembus final sebelum kalah 1-2 dari Real.

Di musim tersebut (2001-2002) memang tengah dalam masa jaya-jayanya sekalipun mengakhiri musim dengan julukan Vizekusen atau tim spesialis runner-up maupun Treble Horror (pelesetan dari Treble Winner). Bagaimana tidak, di Bundesliga, mereka kalah bersaing dengan Bayern Munchen. Sedangkan di final DFB Pokal, tim asuhan Klaus Toppmoller tersebut takluk 2-4 dari Schalke 04.

Michael Ballack tercatat sebagai satu-satunya skuad Leverkusen satu dekade lalu yang masih bertahan. Sayang, mantan kapten timnas Jerman tersebut dikabarkan tidak bisa tampil karena mengalami cedera betis dalam sesi latihan Minggu lalu (12/2).

Absennya Ballack menambah panjang pilar Leverkusen yang cedera setelah top scorer klub musim ini dengan enam gol, Eren Derdiyok, karena menginjak pecahan kaca di rumahnya. Gelandang Sidney Sam juga masih dalam pemulihan gangguan otot paha. Sebelum musim ini bergulir, Leverkusen juga kehilangan kiper utama Rene Adler dan winger Tranquillo Barnetta karena cedera lutut.

"Cedera pemain hampir selalu menimpa kami di setiap pekan dan itu bukan kabar yang menyenangkan," kata der trainer Leverkusen Robin Dutt di situs resmi UEFA.

"Tapi, saya pikir kami bisa mengatasi masalah tersebut karena apabila tidak, kami tidak akan bertahan di 16 besar (Liga Champions)," imbuh pelatih yang menjalani musim pertamanya di Leverkusen tersebut.

Dutt percaya apabila sukses Leverkusen melaju ke babak 16 besar telah menumbuhkan kepercayaan diri tinggi dari anak asuhnya. Nada optimisme pun datang dari defender Leverkusen Manuel Friedrich. "Ini adalah musim pertama saya di Liga Champions dan kesempatan bisa menghadapi klub super seperti Barcelona membuat motivasi bertanding saya makin berlipat-lipat," tutur pemain 32 tahun tersebut. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musuh Semakin Jauh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler