Barcelona Berburu Lionel Messi Baru di Argentina

Dirikan Sekolah Sepak Bola, Kembangkan Metode La Masia

Minggu, 02 Januari 2011 – 14:36 WIB
Foto: AP Photo/Manu Fernandez

LIONEL Messi merupakan salah satu bakat terbaik yang ditemukan La Masia atau akademi BarcelonaMenyadari banyaknya bibit pemain berbakat di Argentina, Barcelona pun membuka sekolah sepak bola di sana.

Ketika masih berusia 11 tahun, klub raksasa Argentina River Plate sebetulnya sudah menyadari kalau Lionel Messi memiliki bakat hebat

BACA JUGA: Lopes, Berharap Gaji Dilunasi

Sayang, gangguan hormon yang membuatnya tidak bisa tinggi, membuat River ragu merekrut Messi.

Akhirnya, ayah Messi, Jorge Horacio Messi, nekat memboyong sang anak ke Spanyol agar mendapat klub dan pengobatan yang lebih baik
Dalam sebuah ajang seleksi, Messi membuat Carles Rexach, direktur Barcelona saat itu, terpikat.

Akhirnya, Barca menerimanya dan bersedia mengobati gangguan hormon Messi

BACA JUGA: Rooney, Jadikan Subo Senjata Rahasia

Pemain yang disebut sebagai penerus Diego Maradona sebagai legenda Argentina itu pun bergabung ke La Masia, akademi Barcelona.  Kini, dia telah menjadi pilar Barca
"Messi merupakan kasus khusus

BACA JUGA: Firman: The Next, Kita Angkat Trofi Itu

Dia meninggalkan rumah ketika masih berusia sangat beliaMenyakitkan bagi Messi dan keluarganyaDia melalui proses keluar dari penghancuran diri akibat kemiskinan," ujar Daniel Vitali, perwakilan Barca di Argentina, seperti dikutip Reuters.

Nah, dengan didirikannya sekolah sepak bola internasional milik Barca di Argentina, maka tidak perlu lagi anak-anak muda itu harus pergi dari rumahnya, meninggalkan orang tuanya terlalu cepatMereka bisa mengasah bakatnya di Argentina, tapi dengan standar EropaYa, Barca membuka sekolah sepak bola di Lujan, pinggiran Buenos Aires, sejak 2007Lewat sekolah ini, Barcelona berupaya menjaring sebanyak mungkin bakat Argentina, tapi dengan menggunakan skema pembinaan usia muda ala La Masia

Jorge Raffo, direktur sekolah sepak bola Barcelona di Lujan, dalam sebuah wawancara menyatakan, sekolah tersebut merekrut anak-anak berusia 9-12 tahunHarapannya, kelak ada yang mampu bermain sehebat Messi, Maradona, Mario Kempes, dan Enrique Omar Sivori.

"Proyek pembinaan pemain muda ini menghormati esensi pemain sepak bola Argentina melalui pengembangan kualitas, individualitas, pembangunan intelektual dan teamwork, agar kami bisa menemukan pemain berkualitas," kata Raffo.

Dia menambahkan, ketika membina bocah usia9, 10, dan 11 tahun, siapa pun tidak akan tahu apakah anak-anak itu akan menjadi pemain sepak bolaYang diketahui adalah anak-anak itu akan menjadi dirinya sendiri.

Penanaman nilai menjadi salah satu hal yang ditekankan di akademi ituBukan semata menuntut mereka bermain hebat"Di akademi ini, anak-anak mendapat dukungan, ditemani, dididik, tapi tidak ditekan," timpalnya.

Sekolah juga menampung bocah remaja berusia 16 tahun, yang tiba dari seluruh penjuru ArgentinaMereka diantar pemandu bakat, disekolahkan di Don Bosco School, salah satu sekolah favorit di Buenos AiresSaat ini ada sekitar 45 orang yang tinggal di asrama.

Sedangkan, 150 orang lainnya tinggal di rumah-rumah keluargaMereka berlatih setiap harinya"Sebanyak 45 bocah sekolah di Don BoscoSepulang dari sekolah, mereka tinggal bersama kamiMereka hanya boleh kembali ke rumah keluarga lima kali dalam setahunKami mengizinkan orang tua berkunjung tiga atau empat kali dalam setahun," kata Vitali.

Metode yang diterapkan tidak berbeda dengan di La MasiaRaffo mengatakan dari sisi olahraga, Barcelona memberikan seluruh metodologinya"Kami wajib memperlihat perkembanganModel ini sangat berbeda dari yang diterapkan di Argentina." Akademi itu tidak melulu mencetak pemain sepak bolaBila dianggap tidak bisa menjadi pemain hebat, mereka akan diarahkan untuk menekuni profesi lain, seperti menjadi pengacara, arsitek, dan lainnya(ham/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyonya Tua Dekati Van Persie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler