jpnn.com - JAKARTA - Xavi Hernandez resmi dipecat Barcelona dari kursi pelatih.
Barcelona resmi mengumumkan telah memecat Xavi Hernandez sebagai pelatih kepala.
BACA JUGA: Barcelona Kalah dari Girona, Real Madrid Juara La Liga 2023/2024
Hal itu setelah klub raksasa Liga Spanyol tersebut dipastikan tanpa gelar pada musim ini.
Dikutip dari laman France24, Jumat (24/5), meski sudah diumumkan resmi dipecat, Xavi masih akan mendampingi Barcelona pada pekan terakhir Liga Spanyol, pada Minggu (26/5) mendatang.
BACA JUGA: Dramatis, Xavi Kena Kartu Kuning, Barcelona Ditahan Tim Zona Degradasi
"Presiden Barcelona Joan Laporta telah mengatakan kepada Xavi Hernandez bahwa dia tidak akan melanjutkan jabatan pelatih untuk musim 2024-25," tulis pernyataan resmi klub.
"Barcelona ingin berterima kasih kepada Xavi atas pekerjaannya sebagai pelatih, yang menambah kariernya yang tak tertandingi sebagai pemain dan kapten tim utama, dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," sambung pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Kejutan, Xavier Cannefax Bawa Bali United Kalahkan Juara Bertahan IBL di Pulau Dewata
Pemecatan ini cukup mengejutkan.
Sebab, beberapa pekan lalu, Xavi dilaporkan sepakat dengan Laporta untuk tetap menangani Barcelona musim depan.
Pada Januari lalu, Xavi mengatakan dia akan pergi pada akhir musim.
Namun, setelah menunjukkan performa yang bagus, pada April dia dan Laporta sepakat bahwa dirinya akan bertahan untuk musim berikutnya dengan kontraknya berakhir pada Juni 2025.
Namun, situasinya dengan cepat berubah ketika media Spanyol melaporkan Laporta marah dengan komentar Xavi yang menyatakan sulit bagi Barcelona untuk bersaing dengan Real Madrid dan tim elite Eropa lainnya karena Blaugrana tengah mengalami kesulitan finansial.
"Dalam beberapa hari mendatang, Barcelona akan mengungkap struktur kepelatihan baru untuk staf tim utama," tulis pernyataan resmi klub.
Menurut beberapa laporan, juru taktik asal Jerman Hansi Flick diyakini akan menjadi pelatih anyar untuk Blaugrana.
Diketahui Flick terakhir kali melatih Timnas Jerman pada 2023 lalu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi