Barcelona Punya Utang Besar, Semoga Bisa Segera Lunas

Selasa, 26 Januari 2021 – 23:40 WIB
Gelandang Barcelona Frenkie de Jong (kiri) melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya seusai mencetak gol ke gawang Elche dalam lanjutan Liga Spanyol di Stadion Martinez Valero, Elx, Spanyol, Minggu (24/1/2021). (ANTARA/REUTERS/Pablo Morano)

jpnn.com, SPANYOL - Barcelona merilis laporan keuangan tahunan mereka.

Terungkap, klub Katalunya itu memiliki utang besar akibat krisis pandemi virus corona dan pengeluaran besar mereka dalam beberapa bursa transfer terakhir.

BACA JUGA: Pelatih Inter Dihukum Skors dan Denda Sebegini

Dalam rilisnya, Barcelona mengungkapkan utang mereka mencapai 1,2 miliar euro (sekitar Rp 20 triliun) dengan utang jangka pendek sekitar 730 juta euro (setara dengan Rp 12 triliun).

Gaji para pemain masih menjadi pengeluaran terbesar klub, mencakup 74 persen dari pendapatan klub.

BACA JUGA: Koeman Incar Piala Copa del Rey, Begini Peluangnya

Menurut laporan Goal, situasi tersebut cukup mengkhawatirkan bagi klub.

Mengharuskan klub melakukan negosiasi penangguhan gaji sejak menyebarnya pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Solskjaer Soal Rashford

Barcelona juga memiliki utang total 126 juta euro (sekitar Rp2 triliun) kepada klub-klub lain, yang berasal dari beberapa transfer yang mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Blaugrana masih berutang 29 juta euro (sekitar Rp 496 miliar) kepada Liverpool untuk transfer Philippe Coutinho, 16 juta euro (Rp 274 miliar) kepada Ajax untuk Frenkie de Jong dan hampir 10 euro (Rp 171 miliar) juta kepada Bordeaux untuk Malcom.

Masing-masing utang itu mewajibkan pembayaran paling lambat 30 Juni.

Selain itu, pembayaran jatuh tempo untuk transfer Arthur, mengharuskan mereka membayar 21 juta euro (Rp 359 miliar) kepada Gremio dan Arturo Vidal, yang mencapai 11 juta euro (Rp 188 miliar) kepada Bayern Munchen.

Vidal dan Arthur, sama seperti Malcom, sudah tidak lagi menjadi pemain Barcelona.

Jumlah utang Barcelona sedikit mendapatkan keringanan dengan pendapatan melalui penjualan beberapa pemain.

Meski demikian, juga masih belum dilunasi termasuk kepindahan Malcom ke Zenit dan transfer Marc Cucurella ke Getafe serta Carles Perez ke AS Roma yang keduanya mencapai total 46 juta euro (Rp 788 miliar).

Salah satu pembayaran transfer yang tertunggak adalah utang kepada Atletico Madrid, yang berasal dari kesepakatan transfer Antoine Griezmann.

Barcelona mengakhiri musim 2019/20 dengan memiliki utang bersih 488 juta (Rp 8,3 triliun).

Klub telah menegosiasikan penundaan pembayaran tersebut dengan krediturnya, menunjuk pada dampak pandemi virus corona terhadap keuangan klub.

Klub berharap untuk bisa menunda pembayaran tersebut hingga setidaknya 30 Juni tahun ini.

Beberapa kreditur telah menerima penangguhan tersebut, sementara klub tetap bernegosiasi dengan beberapa kreditur lainnya mengenai jadwal pembayaran mereka.

Barca berharap bisa mengandalkan kembalinya para suporter ke stadion musim ini, dengan penjualan tiket diharapkan bisa menjadi penyumbang terbesar pendapatan mereka demi memulihkan kondisi finansial klub.

Kembalinya fans diharapkan bisa membuat Barcelona mendapatkan keuntungan 56 juta euro (Rp959 miliar), dengan klub mengharapkan setidaknya stadion bisa kembali dibuka secara bertahap mulai dari kapasitas 25 persen mulai Februari lalu 50 persen pada Mei dan seterusnya.

Namun, tampaknya Barca harus kembali gigit jari dengan kondisi pandemi COVID-19 di Eropa yang belum surut sehingga membuat klub terancam mengalami kebangkrutan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler