jpnn.com - JAKARTA - Dalam laga melawan AS Roma, hambatan bagi tim terbaik Barcelona hanya kondisi Javier Mascherano yang kurang fit. Dia mengalami cedera ketika bertarung di El Clasico. Dia sudah ditarik ke luar lapangan sejak menit ke-28.
Tentu, itu akan mengurangi soliditas di jantung pertahanan Barca. Sebagai gantinya, Enrique sangat mungkin memainkan Jeremy Mathieu atau Marc Bartra untuk menemani Gerard Pique.
BACA JUGA: Barcelona vs AS Roma: Waduh! Si Serigala Bisa Jadi Mangsa Barca
Ketika Barca bisa menutupi masalah tersebut, Roma justru dihadapkan pada masalah yang pelik. Saat ini lini serang Roma kehilangan kekuatan utama. Hanya Edin Dzeko yang fit. Dua penopang dari sayap, Gervinho dan Mohamed Salah, harus absen. Salah jadi tumbal ketika Roma menang atas Lazio dalam Derby della Capitale pada 8 November lalu.
Belum lagi problem di lapangan tengah menyusul ketidakpastian gelandang sekaligus wakil kapten Roma Daniele De Rossi untuk bermain. Dia mengalami cedera paha yang mendera selama hampir tiga pekan terakhir.
BACA JUGA: Persipura Enam Bulan Lalu
Problem tersebut mengancam Roma yang sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga kans melaju ke babak knockout. Apalagi, performa mereka tengah labil setelah ditahan imbang 2-2 oleh Bologna akhir pekan lalu.
Karena itu, Garcia harus melakukan sejumlah perubahan untuk menutupi sejumlah lubang yang ada. Beruntung, tactician asal Prancis itu masih memiliki Juan Iturbe yang bisa dipasang di posisi yang ditinggal Salah. Kemudian, Alessandro Florenzi akan didorong ke depan mengisi pos Gervinho.
BACA JUGA: Umuh Mundur Sebagai Manajer, Tapi Tetap Dampingi Tim Karena...
Lebih lanjut, Garcia tentu sadar tidak bisa memaksakan formasi 4-3-3. Dia juga tidak mungkin menerapkan permainan menyerang frontal tanpa adanya Salah dan Gervinho ketika menghadapi Barca yang sedang on fire.
Karena itu, eks pelatih Lille tersebut bisa meniru Celta Vigo dan Sevilla yang mampu memberikan ''noda'' kepada Andres Iniesta dkk di La Liga. Kala itu, kedua tim memainkan skema 4-3-3 ketika menyerang dan tiba-tiba bertransformasi menjadi 4-2-1-3 saat bertahan. Mereka menggunakan dua gelandang bertahan untuk mematikan Sergio Busquets selaku sosok yang biasanya mengawali serangan Barca.
Busquets memiliki peran penting di Barca. Selain sebagai pembuka serangan, dia menjadi sosok penting dalam mematikan serangan lawan. Ketika melawan Sevilla, Barca kalah 1-2. Saat melawan Celta Vigo, mereka dihajar 1-4.
''Selasa (Rabu dini hari) akan menjadi kompetisi yang berbeda. Kami harus membuat langkah maju secepatnya setelah melawan Bologna. Sebab, ini adalah laga yang sama sekali berbeda,'' ujar Maicon sebagaimana dilansir situs resmi klub. ''Semoga kami bisa mempersiapkannya dengan baik dan mampu menampilkan performa mengejutkan melawan Barcelona,'' imbuh pemain 34 tahun asal Brasil tersebut. (apu/ham/jon/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lawan City, Juventus Kehilangan Banyak Pemain
Redaktur : Tim Redaksi