jpnn.com - BARCELONA - Dua jornada terakhir di Primera Division berlangsung begitu dramatis dalam persaingan perebutan gelar juara. Kendali kompetisi berpindah-pindah dari Atletico Madrid, Real Madrid, lalu Barcelona, meski Atletico selalu berada di puncak klasemen. Pada akhirnya, penentuan gelar juara baru bisa dipastikan melalui laga terakhir.
Secara kebetulan, jadwal pekan terakhir Primera Division mempertemukan dua tim yang sama-sama berpeluang besar meraih gelar juara. Layaknya final, Atletico bertemu Barcelona yang di klasemen hanya terpaut tiga poin.. Dengan berbagai kondisi yang ada, termasuk laga yang berlangsung di kandang Barcelona Camp Nou, Barcelona justru disebut memegang kendali perebutan gelar.
"Jika kami memang pantas meraih gelar, kami harus membuktiakannya melawan Atletico. Kami mendapatkan peluang itu lagi dan harus memberikan semua demi merealisasikannya," beber Dani Alves, full back kanan Barca.
Atletico masih memimpin klasemen menuju pekan terakhir. Barca wajib menang di laga terakhir. Sementara Atletico cukup memetik hasil seri untuk menjadi juara. Primera Division mengedepankan head to head kedua tim. Di putaran pertama yang berlangsung di kandang Atletico, kedua tim bermain 0-0. Jadi, menang dengan skor berapa pun, Barca akan mempertahankan gelarnya.
Kondisi tersebut seakan bertolak belakang dengan yang terjadi pada barca usai melakoni jornada ke-36. Usai menelan hasil imbang 0-0 melawan Getafe di jornada ke-36, Pelatih Barca Tata Martino sempat menyatakan pesimisme membawa timnya juara. Begitu pula dengan para pilar Barca seperti Xavi Hernandez dan Sergio Busquets.
Ternyata, peluang untuk mempertahankan gelar juara masih sama besarnya dengan peluang Atletico meraih gelar untuk pertama kali sejak 1995-1996. Atletico juga gagal meraih kemenangan di dua laga beruntun. Nasib lebih buruk justru terjadi pada Real Madrid, yang sudah tersingkir dari persaingan setelah kalah 0-2 oleh Celta Vigo.
"Kami pernah berpikir gelar sudah lepas. Tapi, hal-hal seperti ini terjadi di sepak bola dan kini kami punya segalanya untuk menang. Gelar juara yang sangat penting bagi kami dan kami harus bersatu. Ini peluang bersejarah, sebuah akhir kompetisi yang spektakuler," ujar Xavi.
Tugas berat bagi Xavi dkk. Barca gagal meraih kemenangan dari Atletico dalam lima pertemuan terakhir di berbagai ajang. Bahkan, dalam pertemuan terakhir pada 9 April lalu, Barca menyerah 0-1 dan gagal lolos ke final Liga Champions.
Di kubu Atletico, langkah ke final Liga Champions juga memunculkan dilema. Jarak antara kedua laga yang hanya sepekan, memaksa Pelatih Atletico Diego Simeone berhitung dengan cermat supaya meraih hasil maksimal. Terutama karena kondisi striker utama mereka Diego Costa.
Costa mengalami cedera hamstring yang membuatnya absen saat melawan Malaga, akhir pekan lalu. Penyerang kelahiran Brasil itu sempat diragukan bakal tampil melawan Barca. Namun, Simeone menyatakan, Costa dalam kondisi siap untuk tampil setelah tak mengalami masalah dalam latihan.
"Diego Costa dalam kondisi baik. Dia berlatih normal tanpa mengalami masalah apapun, Dia akan melawan Barcelona," kata Simeone.
Simeone tak menampik jika tekanan pada timnya kian besar menuju laga terakhir. namun, mereka sudah bertekad tak akan melepaskan yang sudah menjadi keuntungan mereka dalam beberapa pekan terakhir.
"Barca memiliki tim luar biasa saat tampil di kandang. Akan menjadi Barcelona paling kompetitif yang akan kami hadapi. Namun, kami tahu apa yang harus diharapkan. Kami tahu kekuatan kami dan kelemahan kami. Kami akan tampil luar biasa," ujar Simeone. (ady)
BACA JUGA: 4 Pemain Indonesia Berkesempatan Berlatih di Milan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barcelona Sudah Siapkan Pesta Lawan Atletico Madrid
Redaktur : Tim Redaksi