jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri tengah mengejar sosok penyebar pesan ajakan untuk para pelajar berunjuk rasa di DPR pada Rabu, 25 September 2019. Saat ini, tim Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Siber Polda Metro Jaya tengah memprofiling akun penyebar ajakan tersebut.
"Dari Ditsiber Bareskrim dan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan memprofiling akun-akun menyebarkan konten yang bersifat ajakan kepada sekolah dan siswa untuk melakukan tindakan demo ke Jakarta,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/9).
BACA JUGA: Konon Demo Pelajar Melibatkan 78 Sekolah, Ada Grup WhatsApp Bernama Hore
Nantinya, apabila dalam penyelidikan ditemukan adanya unsur pidana, Dedi menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penindakan. Proses penyelidikan dilakukan dengan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI.
Selain memburu penyebar ajakan demo, Polri juga akan memberikan literasi digital agar masyarakat paham terutama para siswa. Jenderal bintang satu ini juga meminta peran KPAI, Kemendikbud dan para sekolah untuk memberikan edukasi agar aksi unjuk rasa tidak berujung kerusuhan.
"KPAI dan Kemendikbud memberikan literasi digital ke masyarakat dan sekolah juga aktif memberikan edukasi ke siswanya," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Dedi pun menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa dan siswa telah ditunggangi oleh penumpang gelap. Aksi yang awalnya damai tiba-tiba berakhir ricuh dan memakan korban baik para pendemo maupun aparat.
"Ada indikasi aksi mahasiswa dan siswa kemarin tidak murni aksi penyampaikan pendapat tapi ada oknum atau penumpang gelap yang memanfaatkan momen agar aksi berakhir ricuh," tandas Dedi.(cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan