jpnn.com - JAKARTA – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sudah menjerat 23 tersangka kasus vaksin palsu. Namun, institusi bergengsi di Mabes Polri itu masih terus memburu pihak lain yang diduga terlibat kasus yang meresahkan masyarakat tersebut.
Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Agung Setya, pihaknya masih terus mengembangkan penyidikan. Tim Bareskrim pun terus bergerak di lapangan.
BACA JUGA: Please, Pejabat Negara Tak Usah Bermain Pokemon Go
“Hari ini masih berlangsung. Tim kami masih di lapangan mengejar pelaku lain,” katanya dalam diskusi bertajuk “Jalur Hitam Vaksin Palsu” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7).
Sejauh ini, 23 tersangka kasus vaksin palsu terdiri dari enam pembuat, sembilan distributor, dua orang pengumpul bekas vaksin, satu pencetak label, tiga dokter dan dua bidan. Agung bahkan mengisyaratkan tersangka kasus vaksin palsu bakal bertambah.
BACA JUGA: Lihat Nih, Tiga Pejabat Utama AAL Dikukuhkan
“Penyidikan terus berlangsung. Bukan berarti berhenti pada 23 orang ini saja. Mungkin nanti ada penambahan (tersangka),” kata Agung.
Ia menambahkan, Bareskrim juga terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Sejauh ini, kata Agung, Bareskrim sudah memeriksa 40 saksi dan tujuh ahli.
BACA JUGA: Beginilah Cara Pangarmabar Jalin Kebersamaan dengan Prajuritnya
Ahli yang dimintai keterangan itu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, pegiat perlindungan konsumen, serta pakar pidana. “Ini untuk memastikan semua proses penegakan hukum maksimal pembuktiannya dan hakim bisa memutus seadil-adilnya,” ujar jenderal bintang satu ini.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prajurit TNI Sudah Tiba di Filipina
Redaktur : Tim Redaksi