Baru 40 Dai yang \'Terjun\' ke Dolly

Sabtu, 23 November 2013 – 14:47 WIB

jpnn.com - SAWAHAN - Salah satu cara untuk menutup tempat prostitusi Dolly Surabaya adalah dengan mengirim banyak pemuka agama atau dai untuk memberi pendampingan kepada para PSK. Dari 70 dai yang disiapkan, 40 di antaranya sudah terjun di lapangan untuk melakukan pendampingan. Satu orang dai mendampingi 13-15 PSK.

"Ya baru 40 yang turun ke lapangan. Sisanya belum. Kami sudah menghubungi yang belum ke lapangan. Alasan mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ada juga yang belum siap," kata Kasi Bina Sosial Keagamaan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Rudi Musbiyantoro.

Rudi mengungkapkan, kebanyakan para dai itu masih bingung dengan tugas yang akan dilakukan. Misalnya, apa yang akan dijelaskan di depan PSK atau bagaimana cara memulainya. Salah satu solusinya adalah para dai yang masih bingung itu diminta mengikuti para pemuka agama yang lebih dulu terjun ke sana.

Menurut Rudi, menyadarkan PSK tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan dengan pertemuan yang intensif. Dai dalam pertemuan harus selalu memberikan motivasi dan arahan agar para PSK itu segera bertobat.

Melihat hal itu, Rudi mengatakan akan melakukan evaluasi. Yang terdekat, dirinya mengumpulkan dai Sabtu (23/11). Dalam pertemuan itu, dinsos akan melihat lembar progres pembinaan intensif yang dibawa tiap dai.

Di lembar tersebut, terdapat nama PSK, materi yang diberikan, serta catatan perkembangan pendampingan. Dalam sebulan, pihaknya memberikan kesempatan kepada dai untuk membimbing sepuluh kali. Jika tidak terpenuhi, itu akan berpengaruh pada penghasilan yang mereka terima.

Untuk PSK yang sudah insaf, akan didata jumlahnya. Kemudian, PSK akan ditangani bagian Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Dinsos Surabaya. Mereka diupayakan untuk alih profesi. ''Di rehabsos, mereka akan dilatih keterampilan,'' ujarnya. ''Setelah mendapat bekal keterampilan yang cukup, mereka akan dipulangkan,'' lanjutnya.

Lalu, bagaimana jika tidak ada kemajuan dari PSK yang di­tangani? Rudi mengatakan akan melihat lagi penyebab tidak adanya kemajuan tersebut. ''Bisa jadi, dainya akan kami ganti. Atau, bisa pula masalah dari PSK. Dalam kondisi begitu, satu PSK bisa di handle dua dai,'' terangnya. (aph/c17/ai)

BACA JUGA: TNI Kaji Kodam Baru di Papua Barat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taman Bungkul Raih Penghargaan PBB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler