jpnn.com, JAKARTA - Amir Uskara langsung menyinggung wacana penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) setelah baru dilantik menjadi Wakil Ketua MPR.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang luas dan besar juga kompleks membutuhkan patron untuk menata pembangunan nasional ke depan.
BACA JUGA: Amir Uskara: Politik Adalah Sajadah Pengabdian untuk Dunia dan Akhirat
Pembangunan tersebut memiliki prinsip pembangunan yang merata, terarah, adil dan berkesinambungan.
Pimpinan MPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai Wacana penyusunan PPHN sebelumnya bernama Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sangat baik dan sudah semestinya dilanjutkan serta diwujudkan.
BACA JUGA: Amir Uskara: Caleg Petahana Lebih Berpeluang Terpilih
“Saya pribadi dan kami di PPP melihat PPHN itu sangat baik dan mendukung PPHN sebagai satu patron dalam program pembangunan nasional,” kata Amir Uskara yang dilantik sebagai Wakil Ketua MPR menggantikan Asrul Sani di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/4).
Lebih jauh Amir Uskara mengungkapkan PPHN sebagai patron pembangunan nasional yang berksinambungan, semestinya memang harus ada.
Sebab, jika perencanaan pembangunan nasional berasal dari pemikiran, visi dan misi pemimpin seorang pemimpin, maka tidak akan ada prinsip kontinuitas dan berkesinambungan.
“Yang ada nantinya, berganti pemimpin maka akan berganti pula patron pembangunan nasionalnya. Hal tersebut akan merusakan dan merugikan keuangan negara, karena tidak maksimal dalam pemanfaatannya,” terangnya.
Di bagian lain, Amir Uskara menyampaikan siap melanjutkan tugas-tugas yang selama ini telah dilakukan pimpinan maupun anggota MPR dan para sehingga tuntas hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024 mendatang.
Sementara itu, Arsul Sani yang hadir dalam pelantikan merasa bangga.
“Ini agak berbeda dengan sebelumnya dengan adanya pelantikan ini. Ini tradisi baru dari pimpinan MPR. Sama seperti ketika di MK, ada acara pelepasan dan penyambutan hakim yang purna tugas dan hakim yang baru. Saya kira ini tradisi yang patut diapresiasi,” kata Asrul Sani.
Dalam kesempatan itu, Arsul Sani juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan MPR yang jumlahnya 10 orang.
Sebab, telah saling bekerja sama dan saling mendukung, serta saling menguatkan dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan MPR RI.
Apalagi selama beberapa tahun berada dalam masa pandemi Covid-19.
Secara khusus Arsul Sani menutup sambutan dengan permohonan maaf kepada pimpinan MPR bila ada tindakan, perbuatan, dan kata-kata yang khilaf ketika mengemban tugas selama empat tahun tiga bulan sebagai Pimpinan MPR RI.
“Mohon maaf atas segala ‘kebandelan’ dan kenakalan yang mungkin ada,” kata Asrul Sani.
Sebagai informasi, pelantikan Amir Uskara dipimpin Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Acara tersebut dihadiri beberapa pimpinan MPR lainnya, antara lain Ahmad Basarah dari unsur PDI Perjuangan, Hidayat Nur Wahid dari unsur PKS dan Fadel Muhammad dari unsur Kelompok DPD. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi