JAKARTA - Hingga kemarin (20/2), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Perhub) Kementerian Perhubungan masih melakukan kajian mendalam untuk menentukan kapan pengoperasian Kualanamu International Airport (KIA) dilakukan.
Juru Bicara Kemenhub, Bambang Ervan, menjelaskan, kajian ini untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana KIA. Dia mengatakan, baru sisi udara saja yang sudah siap.
"Kalau dari sisi udara, seperti landasan, itu sudah siap untuk dioperasikan. Yang belum siap itu pendukungnya, seperti jalan, terminal, bahkan perkantoran yang ditangani Angkasa Pura II," ujar Bambang Ervan kepada JPNN di Jakarta, kemarin (20/2).
Karenanya, nantinya Kemenhub akan berkoordinasi dengan AP II, kapan kiranya terminalnya sudah benar-benar siap, terutama yang terkait kesiapan IT, seperti untuk check in calon penumpang.
Bambang menyebutkan, Ditjen Perhub belum berani memastikan kapan kiranya peresmian operasional KIA dilakukan, setelah ada kepastian mundur dari jadwal semula, yakni 4 April 2013.
"Kita telaah secara mendalam, jangan sampai setelah mundur, nanti ditetapkan, mundur lagi. Jadi harus pasti," imbuhnya.
Diakui, dari sejumlah persoalan, masalah jalan yang dianggap paling mencemaskan. Alasannya, jarak Medan-Kualanamu cukup jauh. Jika kondisi jalan belum siap, ini bisa berdampak buruk.
"Waktu tempuh perjalanan penumpang dari Medan bisa menjadi lama, bahkan bisa terlambat, baik penumpangnya maupun awak pesawatnya," kata Bambang.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Perhubud) Kemenhub, Herry Bhakti S Gumay memastikan peresmian operasi KIA memang dimundurkan.
Belum siapnya infrastruktur jalan yang mengakses ke KIA menjadi alasan utama penundaan. Dia menjelaskan, usulan penundaan pengoperasian KIA datang dari PT Angkasa Pura II, yang resmi disampaikan ke Wakil Presiden (Wapres) Boediono, beberapa waktu lalu.
Mengenai proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto, blak-blakan pernah mengatakan, jalan tol Medan-Kualanamu tidak visible dari segi bisnis, sehingga dia memperkirakan investor enggan masuk.
Karena itu Ditjen Bina Marga mengambil solusi, sebagian saja dari ruas tol itu yang akan digarap investor swasta. Sebagian ruas lainnya, akan dikerjakan sendiri dengan dana pemerintah. Ini untuk meringankan beban investor.
Untuk mencari investor, lanjut dia, tidak akan lama lagi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan lelang terbuka. "Setelah ketemu investornya, baru pembangunan konstruksi dimulai," ujar Djoko.
Lantas kapan kiranya proyek tol Medan-Kualanamu itu bisa kelar? "Masih jauh, belum ada apa-apa," aku Djoko. Dia menjelaskan, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)-nya saja baru dikeluarkan Desember 2012. (sam/jpnn)
Juru Bicara Kemenhub, Bambang Ervan, menjelaskan, kajian ini untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana KIA. Dia mengatakan, baru sisi udara saja yang sudah siap.
"Kalau dari sisi udara, seperti landasan, itu sudah siap untuk dioperasikan. Yang belum siap itu pendukungnya, seperti jalan, terminal, bahkan perkantoran yang ditangani Angkasa Pura II," ujar Bambang Ervan kepada JPNN di Jakarta, kemarin (20/2).
Karenanya, nantinya Kemenhub akan berkoordinasi dengan AP II, kapan kiranya terminalnya sudah benar-benar siap, terutama yang terkait kesiapan IT, seperti untuk check in calon penumpang.
Bambang menyebutkan, Ditjen Perhub belum berani memastikan kapan kiranya peresmian operasional KIA dilakukan, setelah ada kepastian mundur dari jadwal semula, yakni 4 April 2013.
"Kita telaah secara mendalam, jangan sampai setelah mundur, nanti ditetapkan, mundur lagi. Jadi harus pasti," imbuhnya.
Diakui, dari sejumlah persoalan, masalah jalan yang dianggap paling mencemaskan. Alasannya, jarak Medan-Kualanamu cukup jauh. Jika kondisi jalan belum siap, ini bisa berdampak buruk.
"Waktu tempuh perjalanan penumpang dari Medan bisa menjadi lama, bahkan bisa terlambat, baik penumpangnya maupun awak pesawatnya," kata Bambang.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Perhubud) Kemenhub, Herry Bhakti S Gumay memastikan peresmian operasi KIA memang dimundurkan.
Belum siapnya infrastruktur jalan yang mengakses ke KIA menjadi alasan utama penundaan. Dia menjelaskan, usulan penundaan pengoperasian KIA datang dari PT Angkasa Pura II, yang resmi disampaikan ke Wakil Presiden (Wapres) Boediono, beberapa waktu lalu.
Mengenai proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto, blak-blakan pernah mengatakan, jalan tol Medan-Kualanamu tidak visible dari segi bisnis, sehingga dia memperkirakan investor enggan masuk.
Karena itu Ditjen Bina Marga mengambil solusi, sebagian saja dari ruas tol itu yang akan digarap investor swasta. Sebagian ruas lainnya, akan dikerjakan sendiri dengan dana pemerintah. Ini untuk meringankan beban investor.
Untuk mencari investor, lanjut dia, tidak akan lama lagi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan lelang terbuka. "Setelah ketemu investornya, baru pembangunan konstruksi dimulai," ujar Djoko.
Lantas kapan kiranya proyek tol Medan-Kualanamu itu bisa kelar? "Masih jauh, belum ada apa-apa," aku Djoko. Dia menjelaskan, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)-nya saja baru dikeluarkan Desember 2012. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Importir Eropa Yakin Legalitas Kayu Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi