Basarnas Masih Cari La Ode Saharudin di Perairan Buton Selatan

Rabu, 12 Mei 2021 – 16:12 WIB
Tim pencarian dan pertolongan dari Basarnas Pos SAR Baubau saat melakukan pencarian terhadap seorang nelayan bernama La Ode Saharudin (37) yang dilaporkan hilang di Perairan Pulau Bahari, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/5/2021). (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)

jpnn.com, KENDARI - Seorang nelayan bernama La Ode Saharudin (37) hilang di Perairan Pulau Bahari, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Tim pencairan dan pertolongan Basarnas Kendari, melakukan pencarian terhadap nelayan tersebut.

BACA JUGA: Kapal Nelayan Membawa 32 ABK Tabrakan di Perairan Indramayu, 17 Orang Hilang

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, Rabu (12/5) mengatakan pihaknya menerima laporan hilangnya La Ode Saharudin pada pukul 12.50 Wita dari seorang bernama Randi yang melaporkan bahwa korban hilang sejak Selasa (11/5) pukul 18.00 Wita.

"Pada pukul 12.50 Wita kami menerima informasi dari Bapak Randi melaporkan bahwa pada 11 Mei 2021 pukul 18.00 Wita satu buah kapal dengan person on board (POB) satu orang belum kembali dari melaut di sekitar perairan Pulau Bahari," kata Aris melalui rilis Basarnas Kendari.

BACA JUGA: Bobby Nasution Menyerahkan Bantuan Presiden Jokowi untuk Nelayan di Medan

Pihaknya menduga perahu korban mengalami mati mesin.

Perkiraan lokasi korban mencari ikan sekitar 13 mil laut dari Pulau Bahari.

BACA JUGA: Iwan Bule: Yang Penting Anda Semua Bertempur, Kalau Perlu Mati di Lapangan Hijau

Menurutnya, nelayan setempat sudah melakukan pencarian terhadap korban warga Dusun Wapulaka, Desa Bahari, Kecamatan Sampolawa, Buton Selatan, itu.

Namun, hingga pihaknya menerima laporan dari warga, posisi korban belum ditemukan.

Berdasar laporan tersebut, maka pada pukul 13.10 Wita tim penyelamat dari Pos SAR Baubau diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) dengan menggunakan RIB untuk memberikan bantuan SAR.

"Kondisi cuaca cerah, arah angin barat daya. Kecepatan angin 2 - 20 knots," ujar dia.

Sebelumnya pihak Basarnas Kendari juga telah meminta kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar LKK untuk memberikan bantuan SAR apabila menemukan keberadaan kapal dan korban.

Diketahui, pada 11 Mei 2021 pukul 04.50 Wita korban yang berprofesi sebagai nelayan turun melaut dengan menggunakan perahu ketintingnya (perahu tradisional nelayan) tanpa membawa alat komunikasi (telepon genggam).

"Biasanya korban akan pulang melaut sekitar pukul 11.00 Wita, namun sampai saat ini korban belum kembali. Diperkirakan lokasi korban mencari ikan kurang lebih 13 mil laut dari Pantai Desa Bahari," kata Aris menambahkan. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler