"Chris (John, Red) sudah ada di Jakarta, jadi rencana latihan bersama di Australia batal," kata Tommy. "Namun, sama pihak promotor saya diminta untuk tetap tinggal dan latihan di Jakarta," ujar petinju yang sudah lima kali mempertahankan sabuk WBO Asia Pasific (Aspac) kelas terbang junior itu.
Tidak hanya itu yang membuat petinju asa Atambua ini kurang beruntung. Sebab, sampai saat ini saja dia belum juga mengetahui siapa yang bakal menjadi lawannya saat turun dalam partai tambahan pertarungan Chris John melawan petinju Thailand, Chonlatarn Piriyapinyo asal Thailand di Marina Bay Sands, Singapura, pada 9 November mendatang.
Menurut Tommy, informasi terkait calon lawan sebenarnya sangat penting sebelum turun dalam kejuaraan internasional. Ini tidak lain karena, gengsi kejuaraan sudah sangat berbeda. Selain pertarungan ini dilakukan di luar negeri, nama yang akan dia bawah ke atas ring nanti adalah nama negara, bukan nama sasana tempat dia berlatih.
"Sebenarnya lawan siapa saja saya sudah siap. Tapi, saya akan merasa lebih siap lagi kalau sudah mengetahui siapa lawan saya sejak awal," lanjut petinju asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Sebagaimana diketahui, Tommy Seran sudah lima kali mempertahankan sabuk WBO Aspac. Itu setelah dia berhasil merebut gelar tersebut dari petinju asal Thailand Liempetch Sor Veerapol di Bali, 2010 lalu. Setelah itu, Tommy belum sekalipun terkalahkan.
Dengan sederet prestasi itu, promotor tinju internasional Damianus Wera berencana mempromisikan Tommy Seran untuk menantang juara dunia asal Filipina, Donnie Nietes. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djohar Arifin Berang
Redaktur : Tim Redaksi