jpnn.com, BATAM - Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto menyebut saat ini penurunan jumlah wisatawan asing ke Batam, Kepulauan Riau terus terjadi.
Setelah tahun lalu Batam gagal menembus target 1,5 juta, dan tahun ini baru 840 juta wisman yang datang hingga Juli 2017 ini.
BACA JUGA: MoU PT NTB dengan SCC, Bangun Wisata Kepri Lewat Nongsa
"Saya tidak tahu kendalanya dimana?" kata dia usai menghadiri acara Sapta Pesona Wisata di Dataran Engku Puteri Batamcenter, Sabtu (16/9).
Menurutnya perbaikan infrastruktur yang tengah digesa Pemko Batam harusnya bisa membuat jumlah kunjungan meningkat. Namun fakta yang di lapangan tak seperti itu.
"Mungkin dinas terkait bisa menemukan penyebab penurunan ini," sebutnya.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad tidak mengatakan kondisi industri Batam yang tengah melemah, membuatnya mencari jalur alternatif untuk menyokong pembangunan di Batam, salah satunya melalui sektor pariwisata Batam.
Dia mengakui saat ini Batam sangat minim event-event yang berskala internasional maupun event yang menarik buat wisatawan. Dia menyebutkan tahun sebelumnya Batam sempat mengadakan beberapa event diantaranya pesta lampion dan itu berhasil menarik minat wisman.
Selain itu juga ada atraksi kebudayaan yang juga berhasil mendatangkan wisman untuk ke Batam. "Nah ini yang kurang saat ini," keluh Amsakar.
Dia menilai dinas terkait kurang kreatif untuk menciptakan event yang menarik bagi wisman. Keterbatasan anggaran Batam yang tengah terjadi saat ini, harusnya tidak menjadi kendala karena.
"Untuk itu sering-sering lah melobi kementerian, karena anggaran cukup besar disediakan untuk menggelar event di daerah,"imbuhnya.
Dia menambahkan, Batam tidak boleh pasif, jalinlah komunikasi yang baik dengan pusat. Mereka memiliki banyak event, silahkan ajukan diri agar event itu dilaksanakan di Batam.
"Kita jangan hanya menunggu saja, harus jemput bola sekarang bos," ujar mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam ini.
Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Oneng Setya Harini menyebutkan kementerian memiliki anggaran yang cukup besar untuk memasarkan produk wisata Indonesia.
Daerah diminta untuk mengirimkan proposal terkait event yang akan digelar maupun kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata.
"Anggaran cukup besar, kalau tak salah mencapai Rp 3 triliyun, dan ini untuk promosi di luar dan dalam negeri, jadi pemda harus aktif dan kami akan menerima dengan tangan terbuka," sebutnya.
Menurut Ketua Asita Kepri, Andika Liem mengakui saat ini memang Batam masih kurang event yang menarik untuk wisman. "Kita harus buat apa yang mereka suka, bukan apa yang kita suka, karena mereka pasti punya alasan ke Batam untuk apa, jika tak ada yang buat mereka menarik," kata dia.
Pariwisata itu mencari perbedaan dari negara asal mereka. Andika menyebut saat ini wisman asal Korea masih mau datang ke Batam, padahal kita lihat Korea memiliki destinasi wisata yang jauh menarik.
”Tentu Batam punya sesuatu, mereka (wisman Korea) sangat menyukai pisang, jadi kita bawa mereka ke kebun dan melihat pisang yang masih di batangnya, itu yang menarik bagi mereka,"ucapnya.
Sebagai pelaku wisata Andika mengaku membutuhkan wahana atau wadah yang bisa menampilkan kebudayaan Indonesia. Wadah yang menampilkan pagelan budaya membuat wisman tertarik seperti belajar menari, bertenun, alat kesenian tradisional hingga kerajinan tangan.
"Ini yang belum ada, ini sangat menarik. Bayangkan mereka bisa belajar dan mengabadikan momen yang nanti menjadi kenangan saat mereka meninggalkan Batam," ujar Andika.
Dia berharap ke depan Pemda bisa menghadirkan apa yang diinginkan wisman. Sebagai salah satu daerah yang berperan besar dalam mendatangkan wisman Batam harusnya bisa. "Kita pintu masuk wisman, jadi saya harap bisa punya wadah ini," harapnya.(cr17)
Redaktur & Reporter : Budi