PADANG - Sejumlah daerah di Indonesia masih direpotkan dengan masalah banjir. Di Kota Padang misalnya, hujan deras yang mengguyur siang hingga sore kemarin, membuat Batang Kuranji kembali meluap.
Akibatnya, puluhan rumah dan permukiman warga di sepanjang bantaran sungai tergenang air setinggi 40 cm. Mengantisipasi luapan air membesar, sebagian warga terpaksa dievakuasi.
Hujan deras terjadi di hulu sungai, seperti kawasan Kampus Unand, Batubusuk, Bukit Ubi, Patamuan, Kampung Guo dan Belimbing. Melihat debit air Batang Kuranji membesar, membuat warga di bantaran sungai cemas. "Air tiba-tiba membesar dari hulu. Mujur tidak sampai ke permukiman penduduk," kata Ketua RT 04 Batubusuk, Sartami.
Belajar dari dua kali galodo pada 2012 lalu, warga Batubusuk semakin tanggap dalam melakukan mitigasi dan adaptasi bencana. Setiap kali cuaca mendung, warga langsung bersiap-siap mengungsi ke tempat aman.
Pantauan Padang Ekspres (gRUP jpnn) kemarin sore, sebagian besar warga yang tinggal di sepanjang bantaran Batang Kuranji telah mengungsi. Terutama warga Batubusuk, tampak lengang. "Warga trauma dengan dua kali galodo pada tahun lalu," ujarnya.
Di Kecamatan Nanggalo, permukiman warga di kawasan Perumahan Tabing Banda Gadang, sekitar intake PDAM, Kampung Koto, Kelurahan Tabing Banda Gadang terendam air sekitar 40 cm. Sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kota Padang dibantu Forum Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang beserta RT, RW, lurah dan camat ikut membantu mengevakuasi warga.
Nurcahya, 60, warga yang pernah menjadi korban banjir bandang trauma dengan kejadian itu. "Sudah dua kali tempat kami ini terendam galodo, lebih baik mengungsi sebelum air sungai membesar," ujarnya.
Camat Nanggalo Hendra Mardhi mengimbau masyarakat mencari tempat tinggi dan jauh dari jangkauan air sungai yang meluap. "Untuk sementara masyarakat kami evakuasi ke kawasan lebih aman, sampai air surut," ucapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Padang, Budhi Erwanto mengatakan, warga yang rumahnya terendam air di kawasan Tabing Banda Gadang telah dievakuasi ke tempat aman.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, serta kerugian materil. Warga hanya trauma setelah dua kali diterjang banjir bandang tahun lalu," ujarnya. (w/mg20/sam/jpnn)
Akibatnya, puluhan rumah dan permukiman warga di sepanjang bantaran sungai tergenang air setinggi 40 cm. Mengantisipasi luapan air membesar, sebagian warga terpaksa dievakuasi.
Hujan deras terjadi di hulu sungai, seperti kawasan Kampus Unand, Batubusuk, Bukit Ubi, Patamuan, Kampung Guo dan Belimbing. Melihat debit air Batang Kuranji membesar, membuat warga di bantaran sungai cemas. "Air tiba-tiba membesar dari hulu. Mujur tidak sampai ke permukiman penduduk," kata Ketua RT 04 Batubusuk, Sartami.
Belajar dari dua kali galodo pada 2012 lalu, warga Batubusuk semakin tanggap dalam melakukan mitigasi dan adaptasi bencana. Setiap kali cuaca mendung, warga langsung bersiap-siap mengungsi ke tempat aman.
Pantauan Padang Ekspres (gRUP jpnn) kemarin sore, sebagian besar warga yang tinggal di sepanjang bantaran Batang Kuranji telah mengungsi. Terutama warga Batubusuk, tampak lengang. "Warga trauma dengan dua kali galodo pada tahun lalu," ujarnya.
Di Kecamatan Nanggalo, permukiman warga di kawasan Perumahan Tabing Banda Gadang, sekitar intake PDAM, Kampung Koto, Kelurahan Tabing Banda Gadang terendam air sekitar 40 cm. Sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kota Padang dibantu Forum Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang beserta RT, RW, lurah dan camat ikut membantu mengevakuasi warga.
Nurcahya, 60, warga yang pernah menjadi korban banjir bandang trauma dengan kejadian itu. "Sudah dua kali tempat kami ini terendam galodo, lebih baik mengungsi sebelum air sungai membesar," ujarnya.
Camat Nanggalo Hendra Mardhi mengimbau masyarakat mencari tempat tinggi dan jauh dari jangkauan air sungai yang meluap. "Untuk sementara masyarakat kami evakuasi ke kawasan lebih aman, sampai air surut," ucapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Padang, Budhi Erwanto mengatakan, warga yang rumahnya terendam air di kawasan Tabing Banda Gadang telah dievakuasi ke tempat aman.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, serta kerugian materil. Warga hanya trauma setelah dua kali diterjang banjir bandang tahun lalu," ujarnya. (w/mg20/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolres Donggala Diduga Peras Pengusaha
Redaktur : Tim Redaksi