jpnn.com - TASIKMALAYA - Jalur selatan kereta api sudah bisa dilewati. Hanya, saat melintas di Kampung Terung, Kecamatan Kadipaten, Kabupatan Tasikmalaya, Jawa Barat, kecepatannya masih dibatasi, yakni lima kilometer/jam.
Ya, sejak Jumat (4/4), jalur di Kampung Terung terputus. Itu setelah Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Malang terguling di kawasan tersebut pada Jumat (4/4) sekitar pukul 19.00 WIB. Kereta itu menabrak reruntuhan longsoran tanah sebuah bukit yang menutup lintasan rel kereta. Kejadian tersebut mengakibatkan empat penumpang tewas dan dua lain luka berat.
''Yang lewat sesuai dengan jumlah sebelumnya (banyaknya kereta yang memakai jalur selatan, Red),'' ujar Kepala Daop II Bandung Zunerfin kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group). KA pertama yang melintasi jalur di Kampung Terung adalah KA Turangga. Kuda besi jurusan Bandung-Surabaya tersebut lewat pada Senin (7/4) pukul 22.52 WIB.
Zunerfin mengungkapkan, panjang rel yang baru dipasang itu 60 meter. Rel tersebut dipasang menggunakan tiga bagian atau enam potongan rel. Bukan hanya rel baru, sejumlah rel di badan jalan sekitarnya pun ikut digeser sekitar tiga meter menjauh dari tebing. Itu dilakukan sebagai upaya mencegah kejadian serupa.
Meski bisa dan layak dilalui, bukan berarti rel tersebut sepenuhnya normal. Pemadatan menggunakan kereta khusus terus dilakukan. Untuk itu, lanjut dia, KA yang melintas di jalur tersebut masih berkecepatan terbatas sampai nanti rel dinyatakan layak dilalui dengan kecepatan normal. ''Kami akan terus melakukan evaluasi,'' ujarnya.
Zunerfin menambahkan, gerbong eksekutif yang mengalami kecelakaan diangkut ke Balai Asah, Bandung. Sementara itu, lokomotif dan satu gerbong lain sampai kemarin sore masih di lokasi. ''Setelah ini, kami evakuasi sisanya (satu gerbong dan lokomotif),'' papar dia. (mg4/diq/mas)
BACA JUGA: Pilih Coblos di Nunukan, Tunjukkan ke Malaysia Pemilu Damai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Suara Tertukar, Coblosan Sempat Disetop
Redaktur : Tim Redaksi