Batavia Air Kurangi Empat Pesawat

Minggu, 03 Juni 2012 – 00:30 WIB

JAKARTA - Maskapai Batavia Air mengurangi jumlah armada pesawatnya dari semula 37 unit menjadi hanya 33 unit karena alasan operasional. Meski demikian dalam waktu dekat Batavia Air mengaku akan mendatangkan lima unit pesawat Airbus 320 yang baru sebagai penggantinya.

"Pengurangan empat pesawat bagi Batavia Air adalah proses yang wajar dilakukan sebagai salah satu strategi bisnis, sementara penambahan lima pesawat baru itu berfungsi untuk peremajaan armada dan penyesuaian jumlah sumber daya manusia (SDM), serta menjaga kualitas layanan," ujar Manager Humas Batavia Air, Elly Simanjuntak, Jumat (1/6) lalu.

Elly mengatakan bahwa beberapa waktu lalu Batavia Air sempat melakukan pengurangan jumlah armadanya dari 37 menjadi 33 unit. Ada empat pesawat Batavia Air yang dikembalikan ke pemilik pesawat (lessor), yaitu dua Boeing 737-400 dan dua Airbus 320-200.

Alasan dikembalikannya Boeing 737-400 itu lebih dikarenakan untuk menyeimbangkan antara jumlah pesawat dengan jumlah awak pesawat,"Itu karena jumlah pilot yang ada tidak seimbang dengan total pesawat yang kita operasikan," tukasnya.

Ditambahkannya, pengembalian dua pesawat Airbus 320 lebih disebabkan harga sewa pesawat yang sudah disepakati sebelumnya terlalu mahal dan sudah tidak sesuai dengan harga pasar. Pernyataan Elly ini terkait berkembangnya kabar bahwa empat pesawat Batavia Air ditarik pihak lessor karena perusahaan mengalami krisis keuangan. "Langkah ini bukan dikarenakan adanya krisis finansial dalam perusahaan Batavia Air," lanjutnya.

Menurut Elly, langkah tersebut juga dilakukan dalam rangka penyeimbangan antara sumber daya manusia yang ada seperti pilot dan pramugari dengan jumlah armada yang sesuai. Dengan begitu diharapkan tidak menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbangan.

"Pengurangan armada sekaligus bertujuan untuk meningkatkan on time performance (OTP) atau ketepatan waktu terbang, sehingga delay (keterlambatan) bisa ditekan, produktivitas dimaksimalkan sesuaikan dengan SDM, dan profitabilitas pun bertambah," lanjutnya.

Menurut data sementara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, selama periode Januari-November 2011, dari enam maskapai di Tanah Air, tercatat ada tiga maskapai yang memiliki On Time Performance di atas 70 persen, yaitu Garuda Indonesia 84,36 persen, Batavia Air 72,08 persen, dan Air Asia 71,09 persen. Sekarang Batavia Air memiliki 33 armada terdiri dari 15 Boeing 737-300, sembilan Boeing 737-400, satu Boeing 737-500, satu Airbus 321, lima Airbus 320, dan dua Airbus 330,"Dari keseluruhan armada tersebut Batavia Air 18 pesawat milik sendiri," terangnya.

"Dia menambahkan untuk kembali meningkatkan daya angkut pihaknya akan segera mendatangkan lima unit pesawau Airbus 320. Kedatangan kelima pesawat tersebut tengah disiapkan oleh tim yang dibentuk untuk menggantikan empat pesawat yang dikembalikan ke pemilik pesawat,"Kelima pesawat yang akan datiang tersebut direncanakan mengisi rute Jakarta-Padang, Jakarta-Medan, Jakarta- Merauke," tuturnya.

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan penambahan dan pengurangan pesawat bagi maskapai adalah proses yang wajar dan rutin dilakukan sebagai salah satu strategi bisnis, sekaligus untuk peremajaan armada dan penyesuaian jumlah sumber daya manusia serta menjaga kualitas layanan. "Pemerintah mendukung evaluasi pemanfaatan pesawat yang dilakukan maskapai," cetusnya.

Dia menambahkan pengurangan dan penambahan pesawat itu merupakan hak masing-masing maskapai dalam rangka melakukan konsolidasi dan peremajaan pesawat, serta harmonisasi antara jumlah pesawat dengan pilot yang ada,"Bagi pemerintah selaku regulator, yang terpenting adalah maskapai tetap mematuhi aturan, yakni rute-rute yang sudah diberikan tidak dilanggar," jelasnya.(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berlian Terlangka Laku Rp162,3 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler