Bau Menyengat di Bukit Jangkrik Bikin Sutini Khawatir, Oh Ternyata

Sabtu, 08 Juni 2019 – 09:07 WIB
BIKIN HEBOH: Bunga bangkai yang tumbuh di lahan tegalan milik warga menyebar bau yang sangat menyengat. Foto: IB Indra Prasetya/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang tumbuh sejak seminggu terakhir, membuat warga lingkungan Bukit Jangkrik, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar heboh.

Warga heboh karena merasa terganggu dengan bau menyengat dari tanaman dari keluarga atau family Araceae ini.

BACA JUGA: Warga Heboh, Ada Bunga Bangkai Tumbuh di Belakang Rumah

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, heboh bunga bangkai ini berawal dari saksi Ni Kadek Sutini. Sutini yang tak lain pemilik lahan tegalan ini mengaku sempat dibuat curiga dengan munculnya bau tak sedap di lahan tegalan miliknya.

BACA JUGA: Kabar Gembira Bagi PNS Usai Lebaran

BACA JUGA: Bunga Bangkai Mekar di New York, Ini Fotonya

Setelah ditelusuri, ternyata bau busuk menyengat itu bersumber dari bunga bangkai atau suweg yang tumbuh di tegalan miliknya.

“Esok hari, ternyata saya lihat tumbuh di tegalan, di samping wc,” jelasnya Jumat (7/6) seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).

Bahkan dengan munculnya bau menyengat, Sutini sempat mengaku khawatir dengan tumbuhan aneh tersebut.

Ketika bertanya kepada tetangganya, banyak yang menyebut itu bunga bangkai. Bunga yang mirip dibudidayakan di kebun raya Bedugul. Banyak warga yang sudah melihat keberadaan bunga unik tersebut. “Kalau angin sedang kencang, baunya menyengat. Kalau malam, kesir-kesir,” jelasnya.

Ketika tahu bunga itu bau, dia pun ingin memangkas bunga tersebut. Namun karena menganggap bunga itu langka, maka warga tidak sembarangan untuk merusaknya. “Ini unik, dibiarkan saja dulu. Rencananya saya mau memagarinya. Biar tidak dirusak sama binatang,” tukasnnya.

Sementara secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka, baru mendengar informasi tersebut.

Mengenai bunga bangkai itu, diakui tergolong langka. Pihaknya berencana mengecek keberadaan bunga tersebut. “Kami akan cek dulu bunga itu ke Samplangan,” tukasnya singkat. (rb/dra/pra/mus/JPR)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler