Bawa Kasus Ke APPI

Kamis, 19 Juli 2012 – 05:35 WIB

SURABAYA - Para pemain Persebaya Surabaya Divisi Utama mengambil langkah advokasi atas sikap sewenang-wenang manajemen. Mereka menyatakan telah melakukan kontak dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk membantu memberikan solusi.

Para pemain Persebaya DU ini menyebut manajemen telah mengkebiri hak mereka. Pemain yang pada awal musim ini disodori kontrak sepuluh bulan, tiba-tiba dipotong pada bulan ketujuh. Yang lebih parah untuk ada unsur pemaksaan kepada pemain saat menanda tangani kontrak perjanjian.

"Ya, betul mas. Kami dipaksa tanda tangan surat yang isinya mengakhiri kontrak di bulan ketujuh dan tak akan menuntut gaji bulan kedelapan, sembilan, dan sepuluh. Kalau tak tanda tangan, maka kami tak akan menerima apapun," ucap pemain yang enggan disebutkan namanya itu.

Karena merasa tak memiliki pilihan, maka para pemain mau saja membubuhkan tanda tangan. Hal itulah yang membuat perjuangan pemain untuk melawan kesewenang-wenangan manajemen bisa saja pupus.

"Manajemen lihai sekali memanfaatkan kondisinya, mas. Tahu kondisi finansial kami kekurangan sekarang, makanya manajemen memaksa kami," ujar sumber tersebut.

Selain masalah pemain yang diputus kontraknya, manajemen Persebaya DU kabarnya juga mengingkari janji kepada para pemain yang dipinjamkan. Ada tiga pemain yang dipinjamkan ke salah satu klub asal Jatim juga.

"Pada waktu dipinjamkan, manajemen Persebaya DU menyebutkan kalau gaji kami ikut tim ini. Ternyata pada bulan terakhir peminjaman, kami oleh Persebaya DU hanya dibayar setengah. Sisanya disuruh minta ke tim yang kami bela. Persebaya DU jelas menipu kami," kata pemain itu.

Di sisi lain, asisten manajer Gangsar Yudhi menegaskan pemain sebaiknya menerima saja karena mereka sudah tanda tangan. "Uang sudah diambil, kok sekarang tidak terima. Pemain seharusnya punya etika dan berterima kasih kalau sudah dibayar," ujar Gangsar. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiram Mulai Beburu Pemain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler