Bawa Sembilan Waria, Kapal Tenggelam, Dua Tewas

Senin, 27 April 2015 – 01:32 WIB

jpnn.com - TEGAL – Sungguh tragis para penumpang kapal jenis sopek yang berniat berwisata dari Pelabuhan Indramayu ke Pulau Penyawakan di perairan Indramayu Jawa Barat. Sebab, kapal yang disewa dan ditumbangi sembilan waria itu terbalik. Akibatnya, dua orang penumpang tewas.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat lalu (24/4). Sebelum sampai ke pulau yang menjadi tujuan, kapal yang ditumpangi sembilan waria itu oleng. Gelombang setinggi tiga meter datang dan menghantam perahu hingga terbalik.

BACA JUGA: Kodim Obrak Abrik 6 Hektar Ladang Ganja

Penumpang dan dua orang awak kapal pun terjebur ke laut. Beruntung dalam keadaan terombang ambing di tengah laut, sebuah kapal ikan jenis phursin KM Bangkit Bahari, yang dinahkodai Sahuri, 40, warga Desa Bongkok Kecamatan Kramat memberikan pertolongan.
    
Seluruh penumpang dan awak kapal berhasil diangkat ke atas KM Bangkit Bahari. Setelah seluruh korban diangkat, kapal jenis sopek dengan lebar 2,5 meter dan panjang delapan meter yang disewa para waria tersebut perlahan-lahan akhirnya tenggelam. 

Namun naas, dua dari sembilan  penumpang itu yang bernama Mimin dan Yuyun tidak bisa ditolong. 

BACA JUGA: Hindari Orang Menyeberang, Truk Kayu Terjun ke Jurang

”Korban meninggal diduga akibat kehabisan tenaga dan nafas setelah lama berenang di tengah gelombang tinggi. Korban selamat dan dua korban meninggal langsung dibawa menuju Pelabuhan Niaga Tegal,” ungkap Sahuri saat ditemui kemarin.

Setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam dari perairan sekitar Pulau Penyawakan perairan Indramayu, KM Bangkit Bahari berhasil mendarat di Pelabuhan Tegal pada Sabtu (25/4) sekitar Pukul 10.00 WIB. 

BACA JUGA: Lahan Transmigrasi Diserobot Perusahaan

”Selama dalam perjalanan menuju pelabuhan Niaga Tegal ke dua jenazah Mimin dan Yuyun dimasukan dalam ruang pendingin,” ungkapnya.

Setelah mendarat di dermaga Pelabuhan Niaga Tegal, kedua jenazah pun langsung dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Kardinah Tegal. Korban meniggal dan korban selamat pun diidentifikasi oleh petugas. Kemudian kedua jenazah dibawa ke Indaramayu.

Menurut salah seorang korban Sutono, 21, alias Fano, kepergiannya ke Pulau Penyawakan dengan menyewa perahu itu untuk refreshing. Namun, keadaan gelombang saat itu tingginya mencapai sekitar tiga meter. ”Kami rombongan mau refreshing, tapi dalam perjalanan datang ombak besar,” tutut Sutono. 

Sementara, tokoh nelayan M. Rasmani yang pernah menjadi nahkoda mengaku sangat paham benar dengan keadaan Pulau Penyawakan. Dia menuturkan, dari pelabuhan Indramayu menuju Pulau Rakit bisa makan waktu sekitar empat jam. 

Umumnya, masyarakat yang menuju ke Pulau Rakit ingin ziarah. Sebab, di sana ada  sebuah candi yang diberi nama Candi Kiam. ”Sebagai nelayan, kami mengimbau kepada nelayan apabila menemui peristiwa kecelakaan di tengah laut, untuk memberikan upaya pertolongan. Seperti yang dilakukan KM Bangkit Bahari,” tutur Rasmani. (din/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Minta Perbaikan Jalan Desa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler