Bawang Putih Impor untuk Amankan Pasokan

Senin, 05 Juni 2017 – 20:29 WIB
MURAH MERIAH DIBURU. Ratusan masyarakat Kota Pontianak berdesak-desakan memburu bawang putih murah di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Selasa (30/5). Ilustrasi : Riska Nanda/Rakyat Kalbar

jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur menyatakan sepanjang bulan Ramadan hingga Lebaran tahun ini ada kenaikan permintaan bahan pokok sebesar 10 persen dibanding bulanbulan biasa.

Seiring dengan tinginya lonjakan kebutuhan itu dibarengi dengan tingginya lonjakan harga bawang putih yang mencapai Rp 50 ribu per kilogram dari Rp 35 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Stabilkan Harga di Pasar, Bulog Datangkan 10 Ton Bawang asal Tiongkok

Kepala Disperindag Jatim Ardhi Prasetiawan menyatakan lonjakan bawang putih ini disebabkan permintaan pasar cukup tinggi.

Namun sejauh ini dia belum bisa memprediksi seberapa banyak kebutuhan bawang putih di masyarakat.

“Saat ini sudah ada bawang putih impor sebanyak 230 ton di Bulog untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sejauh ini untuk Jatim sendiri belum tahu berapa kuota guna memenuhi kebutuhan,” ungkap Ardhi, sapaannya, seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (5/6).

Dia menegaskan jika bawang putih ini bukan kebutuhan pokok. Hal ini yang menyebabkan pemprov belum bisa menghitung seberapa banyak kebutuhan pasokan di Jatim.

Dasar dari impor bawang putih ini disebabkan panen bawang putih di Jatim belum bisa terpenuhi.

Hal ini berbeda dengan bawang merah yang cukup melimpah, dan cukup banyak ketersediaan lahan di Jatim.

Lahan tersebut sebanding dengan hasil panen dan pemenuhan kebutuhan di luar Jatim. Namun dia mengingatkan agar tidak terlalu gampang memenuhi kebutuhan di luar provinsi yang sejauh ini terus meningkat.

“Ini bisa kami kendalikan nantinya. Kalau dihitung, berapa sih komoditas bahan pokok yang keluar dari Jatim. Sementara stok kita ada berapa. Dengan begitu kita bisa mengendalikan inflasi daerah dan memetakan pola distribusi kebutuhan pokok ke luar Jatim,” paparnya.

Sementara untuk kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti daging, masih dalam kondisi normal.

Harga di pasar Tambak Rejo dan Wonokromo berada dikisaran Rp 105 ribu per kilogram.

Stabilnya harga daging ini, dikarenakan sudah beredarnya daging beku di luar Jatim dan tidak mengganggu pasokan daging di luar Jatim. (bae/rif)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler