Bawaslu: Pantun Cawapres Gus Muhaimin Bukan Pelanggaran Pemilu

Jumat, 08 Desember 2023 – 08:56 WIB
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Foto: Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Pantun cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, yakni Ke Mamuju jangan lupa pakai sepatu, kalau ingin maju pilihlah nomor satu, bukan pelanggaran pemilu.

Gus Muhaimin melontarkan pantun tersebut saat penetapan calon presiden dan calon wakil presiden di kantor KPU, 14 November 2023.

BACA JUGA: Gus Maksum Yakin Anies-Muhaimin Tak Meninggalkan Ulama setelah Menang Pilpres

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pun dilaporkan oleh seorang warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rahmansyah ke Badan Pengawas Pemilu.

Bawaslu akhirnya memutuskan hal itu bukan pelanggaran.

BACA JUGA: Pose Anies-Muhaimin di Surat Suara Dikaitkan dengan Salam Merdeka ala Bung Karno

"Menyatakan terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan yang melanggar tata cara, prosedur, dan mekanisme pada tahapan Pemilu 2024," bunyi keputusan Bawaslu.

Dalam jawabannya terhadap pelapor, Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menolak dengan tegas tuduhan tersebut.

BACA JUGA: Istri Kiai Marzuki Mustamar Serukan Coblos Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Menurut Anies, selama acara berlangsung teriakan para pendukung masing-masing capres dan cawapres begitu menggema.

"Selain itu setelah mendapat nomor urut, seluruh capres dan cawapres dengan penuh semangat mengangkat jari mereka sesuai dengan nomor urut mereka masing-masing. Padahal, menyampaikan nomor urut itu sendiri sejatinya merupakan salah satu bentuk citra diri,” ujar Anies yang tercantum dalam amar putusan Bawaslu RI.

KPU selaku penyelenggara pemilu, kata Anies, terlihat dengan sengaja melakukan hal itu dalam rangka sosialisasi kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Kalau mau adil, kata Anies, kenapa Bawaslu tidak melakukan kajian maupun pemeriksaan juga terhadap pasangan Prabowo-Gibran? Kenapa hanya dilakukan terhadap pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

“Bukankah Bawaslu tidak hanya melakukan proses terhadap laporan saja, tetapi juga terhadap temuan dugaan pelanggaran administratif?” tutur Anies.

Senada dengan Anies, Cawapres Gus Muhaimin menyatakan di akhir acara KPU memberi kesempatan kepada seluruh capres-cawapres untuk menyampaikan sambutan masing-masing selama sepuluh menit.

“Artinya, secara tidak langsung KPU memberi kesempatan kepada masing-masing pasangan capres cawapres untuk menyampaikan hasil pengundian nomor urut tersebut dengan caranya masiang-masing pada forum resmi yang diselenggarakan KPU,” kata Gus Muhaimin.

“Pantun yang dipermasalahkan pelapor tersebut hanyalah bagian dari seluruh rangkaian acara yang diselenggarakan oleh KPU tersebut. Pantun itu bukan bentuk kampanye, bukan bentuk ajakan memilih, melainkan sebuah penawaran pilihan: kalau ingin maju pilihlah nomor satu,” imbuhnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler