jpnn.com, TANGSEL - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), publik dihebohkan broadcast di grup WhatsApp (WA) Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, berisikan pesan yang diduga seperti mengarahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengumpulakan data pegawai dan sejumlah stakeholder.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangsel bergerak cepat, dengan melakukan penelusuran terkait adanya informasi tersebut, dengan memanggil Sekertaris Kelurahan (Sekel) Jurang Mangu Timur, Sidik, sebagaimana diketahui adalah orang pertama yang menyebarkan broadcast pesan WA grup, dan Kepala Kecamatan Pondok Aren, Makum.
BACA JUGA: Keponakan Prabowo Ikut Bertarung di Pilwalkot Tangsel
Ketua Bawaslu Kota Tangsel, Muhamad Acep, mengatakan, isi pesan broadcast itu sendiri menimbulkan pertanyaan apakah ada arahan untuk kandidat tertentu, atau adanya dugaan pelanggaran Undang-Undang nomor 5 tahun 2014, terkait netralitas ASN, dimana pada kalimat pesan broadcast tersebut masih abu-abu.
"Dari broadcast itu dilihat, apa ada upaya pemetaan yang dilakukan oleh camat? Oleh pimpinannya?, pemetaannya juga belum jelas untuk siapa, karena kalimatnya masih abu-abu, iya dan tidak, untuk siapa. Setelah kita konfirmasi tidak terjawab itu, Camat menjawab itu bukan dari dia," katanya di kantor Bawaslu Tangsel, Jalan Alamanda Griyaloka BSD Serpong, Minggu (28/6).
BACA JUGA: PSBB Jilid III Tangsel, Jalan Raya Tetap Macet
Lebih lanjut, Acep mengatakan berencana memanggil ulang Sidik, untuk meminta keterangan lebih jauh, dalam rangka penelusuran perkara tersebut.
"Kami akan panggil lagi sekelnya, bisa saja ada orang yang ingin memanfaatkan nomor siapa dengan mengetik dan sebagainya. Karena tadi saya tanya camat, tau ga nomor Sekel, jawabnya tidak tau, dia hanya tau nama doang kan, jadi di handphone ada nama doang. Jadi nanti kita coba lagi ke Sekel, jangan-jangan Sekel juga ga tau nomor Camat, engga hafal, bukan ga tau. Lalu Camat juga menyampaikan tidak ada rapat seperti apa yang tertulis dalam broadcast itu," tambahnya.
BACA JUGA: Tidak Bermasker, Pedagang di Tangsel: Kan Sudah New Normal
Secara terpisah, Pengamat Sosial Politik, Tamil Selvan, menanggapi hal tersebut. Menurutnya, saat ini perhelatan Pilkada masih dalah tahapan awal. Saat belum adanya calon yang ditetapkan, sebaiknya para kandidat bersikap santai, sehingga tercipta susana kondusif di masyarakat.
"Para kandidat jangan terburu-buru, santai saja!. Karena kompetisi belum mulai, calon saja belom ditetapkan, jangankan calonnya, koalisi partainya saja masih belum pasti. Jadi para kandidat sebaiknya saat ini bersikap santai, di bawa slow aja, sehingga masyarakat tidak gaduh, tetap kondusif," ujarnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil